Baubau (ANTARA) - Gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, kembali mengumumkan kasus baru tambahan pasien positif sebanyak 20 orang dari tiga klaster yakni, klaster tenaga kesehatan, klaster keluarga, dan klaster sporadis. 

Juru bicara gugus tugas COVID-19 Baubau, dr Lukman, di Baubau, Kamis, mengatakan, laporan hasil PCR dari provinsi yang didapatkan merupakan sebagian dari sampel yang dikirim pihaknya. 

"Sebenarnya masih hampir 100 sampel yang kita tunggu. Dan itu kebanyakan tenaga kesehatan dan kontak-kontak yang kita lakukan," ujar dokter spesialis penyakit dalam ini, dalam rilis. 

Ke-20 pasien yang dinyatakan positif itu, sebut dia, yakni pasien 030 inisial HLT (41) laki-laki, pasien 031 laki-laki inisial IKN (33), pasien 032 inisial MNU (44) laki-laki, pasien 033 inisial LBK laki-laki (54), dan pasien 034 laki-laki inisial BRD. 

Ia mengatakan, pasien 034 dengan inisial BRD itu masih dikonfirmasi pihaknya karena dari daftar yang dikirimkan pihaknya tidak tercantum dari daerah Kota Baubau. 

Kemudian, pasien positif lainnya, lanjut dr Lukman, yakni pasien 035 inisial SNA perempuan (48), pasien    036 inisial HED perempuan (39), pasien 037 inisial DYM laki-laki (32),    pasien 038 inisial RWI parempuan (37), pasien 039 inisial RZL (43) laki-laki, pasien 040 inisial TTF parempuan (38), dan pasien 041 dengan inisial ASH laki-laki (29). 

Selanjutnya, pasien 042 inisial WYS laki-laki (27), pasein 043 inisial AMR laki-laki (26), pasien 044 inisial ALM laki-laki (29), pasien 045 inisial EAI laki-laki (29), pasien 046 inisial DMF perempuan (26), pasien 047 inisial SLI (49) perempuan, pasien 048 inisial HRM laki-laki (31), dan pasien 049 dengan inisial MRH perempuan (53). 

"Jadi tambahan kasus kita berjumlah 20 orang dengan satu kasus yang masih kita konfirmasi pasien inisial BRD, karena dari yang kita kirim itu tidak terdaftar nama tersebut tetapi tetap kita laporkan sebagai pasien 034," ujar dr Lukman, dengan menambahkan ke 20 pasien itu terdiri 12 laki-laki dan delapan orang perempuan. 

Pada kesempatan itu, ia juga mengimbau kepada pasien-pasien untuk bersabar karena pihaknya belum melaporkan follow up kesembuhan. 

"Kita berharap dalam satu atau dua hari ini sudah ada follow up kesembuhan dari sampel-sampel yang kita kirimkan," katanya. 

Dengan adanya lonjakan kasus yang cukup tinggi tersebut, pihaknya juga mengimbau dan mengingatkan kepada masyarakat untuk terus berperan aktif dan tetap melaksanakan dengan ketat protokol-protokol kesehatan. 

"Walaupun ini semua tetap dalam pantauan, tetapi ini memberikan informasi ke kita bahwa kasus didaerah kita masih kemungkinan banyak bisa terjadi," ujarnya. 

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024