Kendari (ANTARA) - Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara melakukan tes cepat secara gratis terhadap 7.179 orang.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sultra dr. Muhammad Ridwan di Kendari, Selasa mengatakan lima orang dari 7.179 orang yang menjalani tes cepat dinyatakan reaktif COVID-19.

Sedangkan tes cepat terhadap 7.174 orang lainnya dari berbagai kalangan sebagai upaya memutus rantai dan mendeteksi penyebaran COVID-19 dinyatakan nonreaktif atau negatif .

"Hingga hari ke 31 pelaksanaan tes cepat dengan sasaran 7.179 orang mengungkap lima orang terpapar virus yang menakutkan tersebut," kata Ridwan.

Sultra menggelar tes cepat sejak 30 Mei hingga batas waktu yang tidak ditentukan yang terbuka untuk umum dan menyasar kantor pemerintah.

Tes cepat secara gratis digelar setiap hari di Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Sultra dan kantor-kantor pemerintah sesuai surat permintaan.

"Tes cepat bagi 7.179 orang yang telah dilaksanakan 31 hari berturut-turut mendeteksi lima orang reaktif," kata Plt Kadis Komunikasi dan Informatika Sultra, Syaifullah.

Tes cepat adalah skrining awal COVID-19 dalam tubuh melalui sampel darah. Sampel inilah yang memberi informasi adanya imunoglobulin atau IgM dan IgG dalam tubuh manusia.

Hasil tes cepat akan terbaca perlu waktu 10-15 menit berupa garis pada keterangan C, IgG, dan IgM. Garis pada C mengindikasikan pasien non reaktif (negatif), sedangkan garis pada C dan IgG atau IgM menandakan pasien reaktif (positif).

Pada pasien negatif biasanya tes akan diulang dalam waktu 7-10 hari. Pengecekan ulang untuk memastikan tubuh tidak memproduksi IgM atau IgG akibat paparan virus corona. Pembentukan IgM dan IgG perlu waktu beberapa minggu bergantung pada reaksi tubuh.




Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024