Kendari (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik Kantor Wilayah Sulawesi Tenggara menyerap 10.000 ton beras hasil panen petani setempat.
Kepala Bulog Kanwil Sultra Ermin Tora di Kendari, Rabu, mengatakan stok beras yang dikuasai Bulog dijamin terus bertambah karena sentra produksi memasuki puncak panen.
"Setiap hari gudang Bulog yang tersebar di daerah-daerah sentra produksi menerima beras hasil pembelian mitra dari petani sejak akhir Mei," kata Ermin.
Serapan pembelian beras 10.000 ton tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekitar 5.000 ton.
Stok beras 10.000 ton yang tersedia di gudang Bulog dipastikan terus bertambah karena setiap hari terjadi pembelian beras petani sekitar 200 ton sampai 400 ton melalui mitra.
"Bulog menjamin ketersediaan stok untuk memenuhi permintaan konsumen maupun keperluan operasi pasar serta bantuan sosial pemerintah," katanya.
Kepala Bulog Kanwil Sultra Ermin Tora (Foto: ANTARA/sarjono)
Bulog Sultra tahun 2020 ditarget membeli beras petani sebanyak 24.500 ton atau meningkat signifikan dibandingkan tahun 2019 sebanyak 18.000 ton.
"Peningkatan target serapan adalah kebijakan Bulog Pusat dengan berbagai kajian atau analisis kinerja beberapa tahun sebelumnya," kata Ermin.
Bulog melalui mitranya yang ada di sentra-sentra produksi membeli beras petani berdasarkan keputusan pemerintah seharga Rp8.300/kg, mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2019 senilai Rp8.030/Kg.
Adapun standar kualitas beras pembelian Bulog, yakni kadar air paling tinggi 14 persen, derajat sosoh paling sedikit 95 persen, butir patah paling tinggi 20 persen dan butir menir paling tinggi 2 persen.
Informasi yang dihimpun menyebutkan panen menuju puncak di sentra-sentra produksi, yakni Kabupaten Konawe, Bombana, Konawe Selatan, Kolaka Timur, Kolaka dan Kota Baubau.
Kepala Bulog Kanwil Sultra Ermin Tora di Kendari, Rabu, mengatakan stok beras yang dikuasai Bulog dijamin terus bertambah karena sentra produksi memasuki puncak panen.
"Setiap hari gudang Bulog yang tersebar di daerah-daerah sentra produksi menerima beras hasil pembelian mitra dari petani sejak akhir Mei," kata Ermin.
Serapan pembelian beras 10.000 ton tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekitar 5.000 ton.
Stok beras 10.000 ton yang tersedia di gudang Bulog dipastikan terus bertambah karena setiap hari terjadi pembelian beras petani sekitar 200 ton sampai 400 ton melalui mitra.
"Bulog menjamin ketersediaan stok untuk memenuhi permintaan konsumen maupun keperluan operasi pasar serta bantuan sosial pemerintah," katanya.
Bulog Sultra tahun 2020 ditarget membeli beras petani sebanyak 24.500 ton atau meningkat signifikan dibandingkan tahun 2019 sebanyak 18.000 ton.
"Peningkatan target serapan adalah kebijakan Bulog Pusat dengan berbagai kajian atau analisis kinerja beberapa tahun sebelumnya," kata Ermin.
Bulog melalui mitranya yang ada di sentra-sentra produksi membeli beras petani berdasarkan keputusan pemerintah seharga Rp8.300/kg, mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2019 senilai Rp8.030/Kg.
Adapun standar kualitas beras pembelian Bulog, yakni kadar air paling tinggi 14 persen, derajat sosoh paling sedikit 95 persen, butir patah paling tinggi 20 persen dan butir menir paling tinggi 2 persen.
Informasi yang dihimpun menyebutkan panen menuju puncak di sentra-sentra produksi, yakni Kabupaten Konawe, Bombana, Konawe Selatan, Kolaka Timur, Kolaka dan Kota Baubau.