Kendari (ANTARA) - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Kendari mencatat adanya peningkatan lalu lintas antar area atau domestik untuk beras asal Sulawesi Tenggara (Sultra) sebesar 47,7 persen.

"Ini menjadi bukti, pertanian di Sultra terus berproduksi, tidak berhenti walaupun dimasa pandemi," kata Prayatno Ginting, Kepala Karantina Pertanian Kendari saat melakukan monitoring tindakan karantina pada 10 kontainer beras yang akan dikirim ke Surabaya dan Medan melalui pelabuhan Bungkutoko, Kendari, Jumat.

Beras inin kata dia, berasal dari berbagai kabupaten di Sultra dengan tujuan pengiriman  berbagai kota antara lain Surabaya, Medan, Bitung, Jakarta, Sidenreng Rappang, Deli Serdang, dan Bone. 

"Beras dengan total volume 250 ton ini telah melewati pemeriksaan karantina," katanya.

Sebelum berlayar kata dia, petugas Karantina Pertanian Kendari pastikan beras tersebut bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) sehingga perlu dilakukan kesesuaian dokumen maupun pemeriksaan fisik di gudang pemilik. 

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, menyampaikan bahwa sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian, pihaknya yang bertugas di batas penjuru negeri atau border melakukan pengawasan dan pengendalian keamanan dan mutu pangan serta pakan asal produk pertanian.

Khusus untuk 11 jenis bahan pangan pokok kata dia, kelancaran distribusinya mendapat pengawalan ketat dari pihaknya. 

"Jadi seperti beras, cabe merah, bawang merah dan jagung yang termasuk di dalam kelompok ini distribusi antar area kami fasilitasi. Dan tidak dapat diekspor, kecuali mendapat rekomendasi dari direktorat jendral teknis terkait," tegas Jamil.



 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024