Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kendari meminta masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai nelayan agar mewaspadai adanya gelombang laut yang berkisar 1,5 meter hingga mencapai 2,5 meter yang berpotensi terjadi pada Juni 2020.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Kendari, Adi Astyono, Minggu  mengatakan potensi gelombang tinggi untuk wilayah perairairan Sulawesi Tenggara pada bulan Juni masih terjadi disebabkan masih konsistennya angin timur dengan kecepatan 5-20 knot di lautan.

Biasanya gelombang tinggi terjadi di perairan Wakatobi, Laut Banda timur Sultra, perairan Menui Kendari dan perairan Baubau bagian utara dan timur, ujarnya saat
wawancara via WhatsApp.

Adi juga mengungkapkan bahwa gelombang tinggi sangat berbahaya dan berisiko bagi para nelayan yang menggunakan kapal-kapal kecil ataupun kapal penumpang dengan ukuran kecil.

"Gelombang tinggi ini bisa berbahaya bagi kapal kapal kecil nelayan maupun kapal penumpang yg ukurannya lebih kecil bila gelombang bisa mencapai 1,5-2,5 meter," ujar Adi.

Diharapkan para pengguna transportasi laut maupun nelayan agar lebih waspada dan selalu memperhatikan informasi cuaca laut maupun tinggi gelombang yang dikeluarkan BMKG.

"Kami mengimbau untuk lebih waspada bagi pengguna transportasi laut maupun nelayan bila melewati perairan yang kami sebutkan yang berpotensi terjadi gelombang tinggi. Kami juga mengharapkan pengguna transportasi laut maupun nelayan bisa mengupdate informasi tinggi gelombang melalui pihak Syahbandar, media konfensional dan online maupun web kami bmkg.go.id ataupun pergi ke kantor BMKG terdekat," katanya.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024