Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Sulkarnain Kadir bersilaturahim secara dalam jaringan (daring) dengan seluruh pasien positif COVID-19 yang tengah menjalani perawatan isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kendari melalui konferensi video pada saat Idul Fitri 1441 Hijriah, di Kendari, Ahad.
Sulkarnain Kadir yang didampingi Direktur RSUD Kota Kendari Sukirman, duduk di ruang pusat media kemudian terhubung dengan para pasien, perawat hingga dokter yang ada di rumah sakit di kota itu.
Di awal komunikasi bersama pasien, perawat hingga dokter di rumah sakit tersebut kata yang diucapkan pertama oleh Sulkarnain Kadir adalah mengucapkan "minal aidin wal faizin" dan mohon maaf lahir dan batin.
Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh para pasien, perawat bahkan dokter di rumah sakit itu kepada wali kota.
Saat berkomunikasi dengan para pasien, Sulkarnain menanyakan sudah berapa lama para pasien dirawat, bagaimana kondisi mereka, apa yang dirasakan ketika terpapar oleh virus itu, bagaimana pelayanan yang didapatkan selama menjalani isolasi.
Bahkan, Sulkarnain juga terlihat menyemangati para pasien agar bisa segera sembuh sehingga bisa berkumpul bersama keluarganya lagi.
Selain itu, wali kota juga meminta kepada para para pasien agar selalu berdoa dan meminta kepada Allah SWT agar diberikan kesembuhan dari virus mematikan itu.
"Obat hanya perantara saja tapi yang memberikan kesembuhan itu Allah SWT, jadi jangan pernah berhenti berdoa, jangan berputus asa, apalagi kita baru melalui bulan suci Ramadhan," kata Sulkarnain kepada pasien COVID-19 yang terhubung melalui konferensi video itu.
Selain berkomunikasi dengan pasien COVID-19, Sulkarnain juga berkomunikasi dengan perawat.
Wali Kota Kendari ini terus mengingatkan dan meminta kepada para tenaga medis yang berada di garda terdepan dalam penanganan COVID-19 agar selalu menjaga kesehatan dan tetap memerhatikan standar operasional prosedur (SOP) penanganan pasien COVID-19.
"Insya Allah teman-teman yang bertugas di ruangan kita doakan mudah-mudahan semua usaha dan kerja kerasnya bisa menumbuhkan kebaikan bagi kita semua dan daerah kita segera dibebaskan dari COVID-19," katanya.
Wali Kota Kendari, Sultra Sulkarnain Kadir saat bersilahturahim Idul Fitri 1441 Hijriah dengan pasien COVID-19, yang tengah menjalani perawan isolasi di RSUD Kota Kendari melalui konferensi video, Ahad (24/5/2020). (FOTO ANTARA/Harianto)
Seorang pasien (COVID-19) mengatakan kepada Wali Kota Kendari bahwa dirinya ketika dinyatakan terpapar virus corona awalnya takut, depresi dan juga stres. Namun, setelah menjalani perawatan isolasi dirinya mulai tenang karena mendapatkan perawatan yang baik dan maksimal dari pihak rumah sakit.
"Banyak hikmah Pak mungkin di balik cobaan itu dan juga banyak hidayahnya. Dengan kejadian seperti ini kita harus pandai pandai bersyukur seperti kemarin kita dikasih sehat, ternyata pas di sini (ruang isolasi RSUD Kendari) kita sadari bahwa mungkin kemarin kita kurang bersyukur, ternyata kesehatan itu mahal, mahal sekali," kata seorang pasien kepada wali kota.
Sementara itu, seorang perawat juga mengatakan kepada wali kota semenjak adanya virus corona dirinya tidak pernah bertemu keluarganya. Ia juga bahkan meninggalkan anak yang baru berusia satu tahun demi menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai seorang tenaga medis.
"Pesan-pesan saya kepada masyarakat tetap jaga kebersihan diri, tetap menggunakan masker, jika tidak ada kepentingan tetap berada di rumah jaga kesehatan yang jelas jangan keluar-keluar dulu tetap tinggal di rumah," kata perawat itu.
Sulkarnain Kadir yang didampingi Direktur RSUD Kota Kendari Sukirman, duduk di ruang pusat media kemudian terhubung dengan para pasien, perawat hingga dokter yang ada di rumah sakit di kota itu.
Di awal komunikasi bersama pasien, perawat hingga dokter di rumah sakit tersebut kata yang diucapkan pertama oleh Sulkarnain Kadir adalah mengucapkan "minal aidin wal faizin" dan mohon maaf lahir dan batin.
Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh para pasien, perawat bahkan dokter di rumah sakit itu kepada wali kota.
Saat berkomunikasi dengan para pasien, Sulkarnain menanyakan sudah berapa lama para pasien dirawat, bagaimana kondisi mereka, apa yang dirasakan ketika terpapar oleh virus itu, bagaimana pelayanan yang didapatkan selama menjalani isolasi.
Bahkan, Sulkarnain juga terlihat menyemangati para pasien agar bisa segera sembuh sehingga bisa berkumpul bersama keluarganya lagi.
Selain itu, wali kota juga meminta kepada para para pasien agar selalu berdoa dan meminta kepada Allah SWT agar diberikan kesembuhan dari virus mematikan itu.
"Obat hanya perantara saja tapi yang memberikan kesembuhan itu Allah SWT, jadi jangan pernah berhenti berdoa, jangan berputus asa, apalagi kita baru melalui bulan suci Ramadhan," kata Sulkarnain kepada pasien COVID-19 yang terhubung melalui konferensi video itu.
Selain berkomunikasi dengan pasien COVID-19, Sulkarnain juga berkomunikasi dengan perawat.
Wali Kota Kendari ini terus mengingatkan dan meminta kepada para tenaga medis yang berada di garda terdepan dalam penanganan COVID-19 agar selalu menjaga kesehatan dan tetap memerhatikan standar operasional prosedur (SOP) penanganan pasien COVID-19.
"Insya Allah teman-teman yang bertugas di ruangan kita doakan mudah-mudahan semua usaha dan kerja kerasnya bisa menumbuhkan kebaikan bagi kita semua dan daerah kita segera dibebaskan dari COVID-19," katanya.
Seorang pasien (COVID-19) mengatakan kepada Wali Kota Kendari bahwa dirinya ketika dinyatakan terpapar virus corona awalnya takut, depresi dan juga stres. Namun, setelah menjalani perawatan isolasi dirinya mulai tenang karena mendapatkan perawatan yang baik dan maksimal dari pihak rumah sakit.
"Banyak hikmah Pak mungkin di balik cobaan itu dan juga banyak hidayahnya. Dengan kejadian seperti ini kita harus pandai pandai bersyukur seperti kemarin kita dikasih sehat, ternyata pas di sini (ruang isolasi RSUD Kendari) kita sadari bahwa mungkin kemarin kita kurang bersyukur, ternyata kesehatan itu mahal, mahal sekali," kata seorang pasien kepada wali kota.
Sementara itu, seorang perawat juga mengatakan kepada wali kota semenjak adanya virus corona dirinya tidak pernah bertemu keluarganya. Ia juga bahkan meninggalkan anak yang baru berusia satu tahun demi menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai seorang tenaga medis.
"Pesan-pesan saya kepada masyarakat tetap jaga kebersihan diri, tetap menggunakan masker, jika tidak ada kepentingan tetap berada di rumah jaga kesehatan yang jelas jangan keluar-keluar dulu tetap tinggal di rumah," kata perawat itu.