Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi menegaskan, meski suasana pandemi COVID-19 bukan berarti bahwa pemerintah mengabaikan atau menunda kegiatan pembangunan lainnya, tetap dilaksanakan terutama proyek-proyek strategis yang sudah berjalan.

"Memang benar bahwa masa pandemi COVID-19 hampir seluruh kegiatan penganggaran dalam bentuk fisik dan non fisik dialihkan untuk penanganan COVID, kegiatan lain pun tetap menjadi prioritas," kata gubernur dalam acara silaturrahmi dengan sejumlah awak media, dengan tetap mengikuti prosedur protokol kesehatan COVID di Kendari, Kamis.

Acara silaturahmi Gubernur dan Forkopimda Sultra dengan awak media juga dihadiri Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh, Kapolda Irjen Pol.Merdysam, Wakalpolda Brigjen Yan Sultra, Kabinda Brigjen TNI Aminullah, Danrem 143/HO Kolonel Inf Jennie Adrin Siahaan, Danlanal dan Danlanud dan ketua KONI Sultra, Ny Agista Ariani Ali Mazi.

Ia mengatakan, tiga proyek strategis nasional yang sudah dilaksanakan sejak 2019  adalah proyek pembangunan rumah sakit Jantung Internasional, pembangunan Perpustakaan bertaraf Internasional dan pembangunan jalan pariwisata yang terkoneksitas dari Kota Kendari ke Kabupaten Konawe.

"Dari semua proyek strategis itu sumber anggarannya dibiayai APBN dan sudah masuk dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) di tahun 2020-2024," ujarnya.

Ia menyebutkan, untuk proyek pembangunan rumah sakit jantung internasional pada tahun ini akan diprioritaskan adalah peralatan untuk medis. Begitiu pula dengan pembangunan infrastruktur penyedia teknologi informasi terhadap pembangunan perpustakaan internasional dan semua itu sudah masuk dalam usulan pada Rakor kementerian PPN-Bappenas dengan seluruh gubernur se-Indonesia.

"Jadi selain tiga proyek nasional, juga proyek pembangunan jembatan Baruta yang menghubungkan antara pulau Buton dan pulau Muna masuk dalam skala nasional RPJMD 2020-2024," ujar Ali Mazi. Gubernur Sultra, Ali Mazi saat memperlihatkan program pembangunan strategi nasional yang sudah pernah diusulkan sejak dirinya masih menjadi Gubernur periode pertama di tahun 2003-2008 pada acara silaturahmi dengan awak media di Kendari. (foto Antara/Azis Senong)

Bahkan kata gubernur, untuk rencana pembangunan jembatan Baruta sendiri yang sudah lama diusulkan sejak dirinya menjadi gubernur pada periode pertama di periode 2003-2008, diperkirakan besaran anggaran untuk proyek jembatan sebesar Rp1,7 triliun itu sudah mendapat persetujuan dari pemrintah pusat dan DPR RI.

"yang kami ketahui pada Pertauran Presiden (Perpres) nomor 18 tahun 2020, dimana didalamnya terdapat 41 proyek nasional atau major project, Sultra telah fokuskan tiga proyek pembangunan yang dimaksud," ujaranya.

Dibagian lain, gubernur Sultra mengatakan beberapa pembangunan nasional yang menjadi perhatian masyarakat saat ini adalah pembangunan Jembatan Teluk Kendari dengan anggran APBN lebih dari Rp800 miliar yang merupakan buah kerja gubernur Sultra sebelumnya, (Nur Alam), kini terus digenjot dan diharapkan dalam akhir tahun 2020 ini sudah bisa di resmikan.

"Kita berharap dengan selesainya jembatan Teluk Kendari ini, Kota Kendari akan memiliki satu icon yang menghubungan antara kota tua dengan wilayah kecamatan lain di Kota Kendari," tutupnya.
   

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024