Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) dari pusat ke masyarakat yang membutuhkan sebanyak Rp4,8 miliar di daerah itu.

Penyerahan pertama BLT tersebut dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir di Kantor Pos Kendari, Selasa.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan, penyaluran BLT sesui dengan musyawarah kelurahan, lewat pendamping yang sudah diverifikasi kemudian diajukan ke kementerian.

"BLT yang disalurkan dari pusat sekitar Rp4 miliar lebih untuk Rp600 ribu per Kepala Keluarga (KK) dari 10 Kecamatan di Kendari. Dari 10 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang kita ajukan di pusat, hanya 8 ribuan yang tervalidasi sehingga merekalah yang mendapat BLT secara tunai," kata Sulkarnain.

Selain bantuan dari pusat, Pemkot juga akan menerima 8.000 paket sembako dan Rp500 ribu yang akan diterima 800 Kepala Keluarga (KK) di Kendari. Ada juga perluasan sembako yaitu bantuan pangan non tunai yang disalurkan sebanyak 2.186 paket.

"Kita juga dari Pemerintah Kota sudah ada sembako jadi Insya Allah semuanya tersentuh, cuma berbeda-beda. Ada yang terima dalam bentuk uang tunai, ada yang terima dalam bentuk sembako, macam-macam cuman. Itu semua datanya sudah kita atur supaya tidak tumpang tindih," beber Sulkarnain. Wali Kota Kendari, Sukarnain Kadir saat diwawancara usai menyerahkan BLT Kepada masyarakat penerima, di Kendari Selasa (12/5/2020). (ANTARA/Harianto)

Sementara itu, Kepala Kantor Pos Sulawesi Tenggara (Sultra) Surya Hambali mengungkapakan, untuk penyerahan BLT dari pusat, pertama diserahkan kepada masyarakat Kecamatan Abeli dengan 6 Kelurahan.

"Intinya 10 Kecamatan di Kendari kita targetkan penyaluranya selesai sebelum tanggal 23 Mei. Karena data juga agak terlambat tapi tetap kita kejar. Intinya kita kejar supaya jadwal jangan berdesak-desakan supaya pembayaranya sesui waktu yang ditargetkan," jelasnya.

Untuk Kota Kendari, total penerima BLT sebanyak 8.047 Keluarga Penerima Manfaat, dengan anggaran sekitar Rp4,8 miliar untuk tahap satu. Agar bisa tersalurkan sebelum 23 Mei 2020 mendatang. Ia juga mengungkapkanx pihaknya tetap lakukan penyaluran meskipun di tanggal merah.

"Insya Allah target kita bisa tercapai, karena rata-rata sehari itu kita bisa salurkan 100-200. Karena penyaluran ini kan pembayaran secara online. Jadi difoto, setelah foto masuk langsung kebaca di server Kementerian Sosial," tutupnya.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024