Kendari (ANTARA) - Panglima Kodam (Pangdam) XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka mengatakan akan mendorong "home industri" (industri rumahan) di daerah-daerah guna mengatasi kelangkaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang merawat pasien virus corona (COVID-19).

Hal itu disampaikan oleh Pangdam XIV/Hasanuddin saat menyerahkan 2.000 APD dan 600 rapid test (tes cepat corona) di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra, Rabu (8/4/2020).

"Kita berharap sekarang ini agar ada home industri yang dibuka untuk bisa membuat alat pelindung diri ini," kata Mayjen TNI Andi Sumangerukka.

Menurut Andi Sumangerukka, APD adalah hal penting yang harus dimiliki oleh seorang tenaga medis sebagai garda terdepan dalam menangani pasien yang telah terpapar virus corona.

"Nah mereka ini harus dibekali itu (APD) dan APD ini kan dipakai sekali, sekian orang, sekian hari sampai kapan ini kita belum tahu batasannya (berkahir virus corona) sampai kapan. Jadi ini harus ada (APD)," ungkapnya.

"Oleh karena itu, mungkin ke depan ini nanti akan kita kembangkan untuk bisa kita bangkitkan (home industri) di daerah-daerah karena kalau tidak pasti keterbatasan (APD)," ungkapnya.
  Gubernur Sultra, Ali Mazi saat diwawancara usai menerima 2.000 APD dan 600 rapid test (tes cepat corona) dari Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka, di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra, Rabu (8/4/2020). (ANTARA/Harianto)


Andi Sumangerukka menjelaskan, APD yang akan diproduksi tentunya sesuai dengan standar kesehatan yang sudah ditentukan. Menurutnya, jika tidak ada upaya pengembangan home industri tersebut maka stok APD akan selalu mengalami kelangkaan.

Sementara itu, Gubernur Sultra, Ali Mazi yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sultra menyambut baik upaya Pangdam XIV/Hasanuddin. Menurutnya, upaya tersebut sebagai hal yang sangat positif, agar home industri bisa diberdayakan dan bisa mengatasi kelangkaan APD.

"Suatu hal yang positif. Artinya agar home industri yang bisa bekerja membuat masker dengan standar tentu dengan standar kesehatan nah Saya selaku gubernur mendukung dan saya akan membeli dari masyarakat masyarakat itu, tetapi tentu harus memenuhi standar jangan asal membuat masker, asal bisa menutup mulut tetapi tentunya ini memenuhi standar ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan," pungkas Ali Mazi.
   

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024