Baubau (ANTARA) - Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pasar, gudang dan distributor, Minggu, untuk memastikan ketersediaan sembako di tengah merebaknya VOBID-19.

Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, disela-sela kunjungan bersama Sekda dan sejumlah pejabat Pemkot Baubau lainnya mengatakan, meski di beberapa tempat harga kebutuhan pangan seperti beras ada kenaikan, tetap kondisi stok kebutuhan pokok tersebut masih tetap tersedia. 

"Memang di beberapa tempat terjadi kenaikan, tapi informasi dari sejumlah distributor sesungguhnya tidak seperti itu," ujarnya.

"Kalau pun ada kenaikan itu karena ongkos buruh di tengah Covid-19 ini ada social distancing, sehingga aktifitas pelabuhan juga sedikit menurun dan berimbas sedikit kompensasi biaya angkut," tambahnya.

Sebelumnya beredar informasi harga beras di daerah itu terjadi kenaikan cukup tinggi. Hasil peninjauan pihaknya, kata dia, di tingkat pedagang/pengecer terjadi kenaikan dan pada tingkat distributor kenaikan berkisar Rp5 ribu hingga Rp10 ribu per-karung. 

"Kalau kita kaji tadi dengan Pak Sekda rupanya memang informasi tentang kenaikan itu bukan pada daerah sumber (asal beras) yang menaikkan," katanya. 

Untuk menjaga stabilisasi harga pangan dipasaran, kata Monianse, pihaknya bersama Bulog akan melakukan intervensi pasar dengan mendistribusi pangan Bulog ke toko-toko agar masyarakat mempunyai pilihan-pilihan. 

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik dengan informasi yang tidak bertanggung jawab, sebab stok kebutuhan pangan di daerah itu masih cukup tersedia. 

"Hari ini beras di Bulog akan masuk 150 ton dan satu atau dua hari juga akan masuk lagi 500 ton. Jadi saya kira untuk persoalan beras di Baubau masih aman, tidak usah ada penumpukan atau penimbunan di rumah masing-masing," ujarnya. 

Dia juga berharap distributor untuk tidak bermain-main dengan isu-isu kenaikan harga. Bila ditemukan ada distributor yang melakukan penimbunan, pihaknya akan menindak tegas karena hal itu merupakan kejahatan ekonomi. 

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Baubau, Roni Muhtar mengatakan, ditengah Covid-19 ini harga sejumlah pangan terjadi sedikit kenaikan karena biaya pengangkutan di pelabuhan. 

"Wajar kalau social distancing orang-orang menjaga jarak sehingga biaya pasti akan lebih banyak karena jumlah orang yang bekerja akan berkurang, sehingga ada kenaikan pengangkutan," katanya.

Dia juga meminta kepada insan media dalam membuat pemberitaan yang membangun optimisme, karena di dalam melakukan penyadaran masyarakat media akan mempunyai peran besar tidak hanya soal virus corona yang menjadi penanggulangan bersama, tetapi juga terkait dengan bagaimana ketahanan pangan. 

Dalam sidak di pasar Wameo, gudang Bulog, dan distributor beras di seputaran Laelangi dan Jembatan Batu, hadir Asisten III Setda Pemkot Baubau La Ode Sarafa, Kabag Ekonomi La Ode Ali Hasan, Kepala BPS Baubau, Sudirman K, Kepala Bulog Baubau, dan sejumlah pejabat Pemkot Baubau lainnya. 

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024