Kendari (ANTARA) - Potensi ketahanan pangan di Sulawesi Tenggara tidak terganggu merebaknya wabah virus Corona atau Covid-19 yang akhir-akhir ini mencemaskan warga masyarakat.

"Stok beras yang dikuasai Bulog sebanyak 5.000 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan enam bulan ke depan," kata Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi di Kendari, Kamis.

Gubernur Sultra bersama anggota Forkopimda serta instansi terkait mendatangi gudang beras milik Bulog di Kendari untuk memastikan stok beras yang ada.

Selama dua pekan atau 14 hari segala aktivitas dikurangi menyusul Kepres Nomor 7 Tahun 2020 tentang percepatan pencegahan wabah Covid-19 namun tidak melumpuhkan aktivitas ekonomi masyarakat.

"Jangan khawatir tentang stok pangan karena warga Sultra tidak menggantungkan kebutuhan sehari hari pada beras tetapi pangan lokal menjadi andalan," kata Ali Mazi.

Di Sultra, kata dia, terdapat pangan lokal berupa singkong, jagung, sagu dan lain lain yang dikonsumsi turun temurun oleh warga setempat.
  Gubernur Sultra Ali Mazi mengamati kemasan beras premium saat memantau stok beras bersama Forkopimda di gudang Bulog Kendari (Foto:sarjono/ANTARA

Kadivre Bulog Sultra Ermin Tora mengatakan stok beras milik Bulog tercatat 5.000 ton yang tersebar pada gudang Bulog tingkat kabupaten/kota se- Sultra.

Gudang Bulog Kota Kendari menyimpang stok 900 ton atau cukup memenuhi permintaan hingga enam bulan ke depan.

"Kebutuhan beras setiap bulan yang dilayani melalui gudang Kendari sebanyak 150 ton. Artinya stok beras 900 ton di gudang Bulog Benua Benua Kendari cukup untuk enam bulan ke depan," kata Ermin usai menerima kunjungan Gubernur Ali Mazi bersama Forkopimda di gudang beras Benua Benua.

Perum Bulog menjual beras premiun seharga Rp9.700 per kilogram dalam berbagai kemasan, yakni 5 kilogram, 10 Kg, 15 Kg dan 20 Kg.

Musim panen padi di sentra-sentra produksi Sultra akan berlangsung Mei 2020.










Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024