Tirawuta (ANTARA) - Musyarawah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten/Kota adalah forum musyawarah tahunan para pemangku kepentingan (stakeholder) di tingkat kabupaten/kota untuk mematangkan Rancangan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) kabupaten/kota yang disusun berdasarkan kompilasi seluruh Rancangan Rencana Kerja Satuan Perangkat Desa (Renja SKPD).

Hasil forum SKPD dengan cara meninjau keserasian antara seluruh rancangan Renja SKPD yang hasilnya digunakan untuk pemuktahiran Rancangan RKPD dengan merujuk kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Salah satu arena proses pengambilan keputusan secara partisipatif dalam kebijakan daerah adalah musrenbang kabupaten/kota. Musrenbang Kabupaten/Kota adalah arena strategis bagi para pihak dalam merumuskan perencanaan pembangunan secara kolaboratif dengan melibatkan 3 pilar pemerintah,yaitu pemerintah daerah (eksekutif dan legisklatif, kalangan masyarakat dan kalangan swasta.

“Dengan demikian musrenbang menjadi arena strategis untuk para pihak dalam merumuskan perencanaan pembangunan daerah. Musrenbang Kabupaten merupakan lanjutan dari rangkaian pelaksanaan Musrenbang tingkat Desa/Kelurahan” kata Bupati Kolaka Timur, Tony Herbiansyah, saat membuka Musrtenbang untuk 2021 tingkat Kabupaten, bertempat di Aula kantor Bupati Koltim, Tirawuta, Senin.

Dari hasil rangkaian tahapan Musrenbang di Kolaka Timur, maka ada empat 4 prioritas pembangunan yang menjadi titik focus perhatian Kabupaten Kolaka Timur pada tahun 2021.

Empat prioritas pembangunan Kabupaten Kolaka Timur untuk 2021 adalah yang pertama yakni pembangunan manusia melalui peningkatan akses pendidikan,  kesehatan dan pengentasan kemiskinan. Prioritas kedua adalah penguatan konektifitas dan pemerataan infastruktur.

Prioritas ketiga pembangunan 2021 Kabupaten Kolaka Timur adalah peningkatan nilai tambah ekonomi melalui sektor pertanian dalam arti luas dan kesempatan kerja, kemudian prioritas ke empat adalah pelestarian lingkungan hidup dan pengembangan budaya dan tata kelola pemerintahan berbasis e-elektronik. Suasana Musrenbang 2021 Kolaka Timur di Aula Kantor Bupati, Senin. (Foto Kominfo Koltim)

Isu Strategis dan Capaian RPJMD 2016-2021 

Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur telah menetapkan isu-isu strategis yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2016-2021. Isu-isu strategis diidentifikasi berdasarkan berbagai permasalahan pembangunan daerah yang sangat mendesak dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap keberhasilan pembangunan serta disusun berdasarkan isu strategis yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang yang akan muncul dalam 5 (lima) tahun.

Adapun Isu-isu Strategis RPJMD 2016-2021 Kolaka Timur tersebut yakni penanggulangan kemiskinan, yang kedua adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang ketiga peningkatan daya saing ekonomi dan produktivitas tenaga kerja.

Isu strategis yang keempat pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan daya dukung lingkungan dan sumber daya alam, yang kelima tata kelola pemerintahan dan yang enam adalah peningkatan kapasitas infrastruktur dasar dan wilayah.

Sementara capaian dari  RPJMD 2016–2019 Kabupaten Kolaka Timur, yakni dari bidang pendidikan dengan rata-rata Capaian 88 persen, Bidang Kesehatan dengan rata-rata Capaian 71,67 persen, Bidang Pertanian dengan rata-rata Capaian 83,25 persen.

Selanjutnya capaian bidang Infrastruktur dengan rata-rata Capaian 86 persen, selanjutnya bidang bidang Sosial dengan rata-rata Capaian 78,11 persen dan bidang Tenaga Kerja dengan rata-rata Capaian 70,85 persen.  Bupati saat hadiri Musrenbang Kecamatan di Kolaka Timur (Foto Kominfo Koltim)
Target dan Capaian Indikator Makro RPJMD 2016-2021 Kolaka Timur

Bupati Kolaka Timur, Tony Herbiansyah pada Musrenbang untuk 2021 juga menyampaikan target dan capaian Indikator Makro RPJMD 2016-2021 yang dimulai dari pertumbuhan ekonomi  pada tahun 2016 target 7,40 persen capaian 7,40 persen, Target 2017 yakni 5,11 persen dan capaian 5,11 persen.

Selanjutnya, target 2018 yakni 6.00 persen dan capaian 6,10 persen, hal ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi dari tahun 2016 hingga 2019 berfluktuasi dari 7,40 persen ke 5,11 dan akhirnya tumbuh kembali menjadi 6,10 persen.

Selanjutnya target Indikator Makro RPJMD, dari  PDRB (atas dasar harga berlaku) target 2016 PDRB yakni  Rp3.500.000, kemudian capaian Rp3.502.791. Target 2017 PDRD yakni Rp3.700.000 dan capaian RP3.797.540. Target 2018 Rp3.750.000 dan capaian Rp4.113.157.

Hal ini menunjukkan bahwa PDRB Kolaka Timur dengan harga berlaku  dari tahun 2016 awal hanya Rp3.500.000 kemudian meningkat menjadi Rp3.797.540, dan pada tahun 2018 hingga awal 2019 meningkat menjadi Rp 4.113.157.

Selanjutnya, target Indikator Makro RPJMD, PDRB (atas dasar harga konstan) yakni target 2016 Rp2.600.000 capaian Rp2.800.746. Target 2017 Rp2.700.000 capaian Rp2,943,932. Target 2018 Rp2.800.000 dan Capaian Rp3,123,592.

PDRB Kolaka Timur dengan harga konstan dari tahun 2016 awal ditarget hanya 2.600.000., tahun 2017 meningkat menjadi 2.943.932. Dan pada tahun 2018 hingga awal 2019 meningkat menjadi 3.123.592.

Target Indikator Makro RPJMD,  dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yakni  target 2016 yakni  63,60 dan capaian 63,60, kemudian target 2017 yakni 64,55 capaian 64,55, target 2018 yakni 65.53 capaian 65.53.

Dalam Analisa perkembangan Indeks Pembangunan manusia (IPM) dari tahun 2016 awal 63,60, tahun 2017 meningkat menjadi 64,55 dan pada tahun 2018 hingga awal 2019 meningkat menjadi 65,53, hal ini sejalan dengan upaya kita menangani isu strategis di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan peningkatan pendapatan masyarakat. Warga dan pihak terkait antusias hadiri Musrenbang Kecamatan Polipolia Kabupaten Kolaka Timur. (Foto Kominfo Koltim)
Target Indikator Makro RPJMD, Tingkat Penduduk Miskin yakni target 2016 sebesar 15,71 persen dengan capaian 15,71persen, target 2017 sebesar 15,64 persen dengan capaian 15.64 persen, target 2018 yakni 13.82 persen dan capaian 13.82 persen.

Penanggulangan kemiskinan juga cukup menggembirakan dari tahun 2016 15,71 %, tahun 2017 menurun menjadi 15,64 persen dan pada tahun 2018 hingga awal 2019 angka kemiskinan terus menurus hingga menjadi 13,84 persen.

Muasrenbang 2021 yang dilakukan Pemkab Kolaka Timur tersebut turut hadir Ketua dan Wakil DPRD Kolaka Timur, Kepala Bapedda Provinsi Sulawesi Tenggara, Ditjen Bina Pembangunan Daerah yang diwakili oleh Kepala Seksi Wilayah 1 Direktorat Sibd 3, Guru Besar Pertanian UHO Bapak Prof Dr Ir Azhar Bafadal M.Si, Sekda Kolaka Timur, Forum Komunikasi Kolaka Timur, Asisten dan staff ahli, Ketua tim penggerak PKK Kolaka Timur, Camat, Lurah dan Desa se Kolaka Timur.(ADV)
 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024