Baubau (ANTARA) - Wali Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Dr AS Tamrin dianugerahi penghargaan Bintang Astha Hannas Madya, sebagai apresiasi kinerja di bidang pembinaan mental dan moral bangsa di daerah.

Dirilis dari Kominfo Baubau, Sabtu, proses penyerahan penghargaan dari Ketua Dewan Pembina Yayasan Revolusi Mental Kampus Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia itu dipusatkan di Kampus SMA Plus Astha Hannas yang berkedudukan di Binong-Subang, Jawa Barat dalam sebuah upacara khusus khas kampus tersebut, berdasarkan Surat Keputusan No.18 Tahun 2020 dari yayasan tersebut. 

Penghargaan lencana dari Prof Ermaya Suradinata yang juga dikenal sebangai mantan Gubernur Lemhanas RI dilaksanakan pada Jumat (13/3).

Wali Kota AS Tamrin memperoleh penghargaan tersebut setelah melewati sejumlah penilaian termasuk pemaparan nilai-nilai Po-lima dihadapan 90-an orang peserta diklat revolusi mental yang digelar kampus tersebut.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Baubau, Sadarman menyebutkan, kampus Astha Hannas berdasarkan nomenklatur pembentukannya memang direkomendasikan oleh Menteri PAN Reformasi Birokrasi RI sebagai kampus pembangunan karakter bangsa yang patut untuk dijadikan tempat pendidikan dan pelatihan revolusi mental.

Hal itu, berdasarkan Kepmen PAN Reformasi Birokrasi RI Nomor B/1258.1/M.PAN-RB/03/2016, termasuk rekomendasi Ketua Komisi Aparatir Sipil Negara Nomor B/353/KASN/5/2015 tanggal 29 April 2015.

“Ini penilaian tim dari kampus dimaksud sebagai apresiasi kinerja Bapak Wali Kota Baubau di bidang pembinaan mental dan moral bangsa di daerah,” kata Sadarman mengutip nomenklatur dari SK penganugerahan tersebut.

Prosesi upacara penganugerahan dilaksanakan secara hikmat dan agak berbeda layaknya penganugerahan penghargaan pada umumnya, mirip acara ‘pedang pora’ ala militer dari Siswa kampus tersebut. 

AS Tamrin di acara itu tampil dalam busana hijau tentara, menggunakan baret. Demikian halnya dengan Prof Ermaya yang menyematkan lencana juga dengan busana serupa, namun dengan warna kekhy ASN.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024