Baubau (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2020 akan membangun tanggul di empat titik rawan banjir dan longsor yang mengancam pemukiman dan lahan persawahan warga.

Kepala BPBD Baubau, La Ode Muslimin Hibali, Senin mengungkapkan tanggul tersebut akan dibangun di Kecamatan Bungi sebanyak tiga titik dan satu titik di Kecamatan Kokalukuna.

Dia menguraikan, di Kecamatan Bungi terletak di sungai dekat Pesantren Liabuku, kemudian di Kelurahan Ngkaring-Ngkaring dan sungai yang berada dekat badan jalan di Kelurahan Liabuku

"Di pesantren Liabuku kalau hujan begini, air sungainya meluap masuk ke pondokan santri laki-laki dan beberapa rumah penduduk. Kemudian di Ngkaring-Ngkaring, karena bendungan dari Wonco kalau sudah hujan begini terhambur airnya ke persawahan warga," ujar Muslimin.

Lanjut dia, dan tanggul satunya lagi di sungai yang dekat badan jalan di Liabuku karena kalau hujan meluap airnya sampai ke jalan.

Sedangkan di Kecamatan Kokalukuna lanjut dia, tanggul akan dibangun di tebing rawan longsor berada di kelurahan Liwuto, sebab di bagian atas tebing tersebut terdapat pemukiman warga.

"Memang di tebing itu pernah di kerja tiga tahun lalu tapi belum tuntas makanya kita lanjutkan kegiatannya tahun ini," ujarnya.

Muslimin mengatakan anggaran pembangunan tanggul tersebut sudah di kucurkan pemerintah sebesar Rp9 miliar lebih bersumber dari dana APBN.

"Sekarang ini sudah masuk tahap perencanaan, tidak lama lagi mau lelang. Setelah itu dimulai kemajuan pekerjaannya dan dipastikan pembangunan empat tanggul tersebut rampung tahun ini," tuturnya.

 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024