Kendari (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menjadikan media massa sebagai wadah untuk turut menyukseskan program Pembangunan Keluarga dan Keluarga Berencana (BanggaKencana) tahun 2020.
"Media merupakan mitra strategis bagi BKKBN dalam menyukseskan setiap program strategis kami, termasuk program BanggaKencana yang merupakan pergantian nama dari program KKBPK," kata kepala BKKBN Sultra, Syahruddin, usai penandatanganan MoU dengan sejumlah media massa pada acara Rakerda BKBBN Sultra di Kendari, Kamis.
Syahruddin yakin, dengan dukungan media massa melalui berbagai pemberitaan program, maka BKKBN akan lebih dekat dan akrab di telingga masyarakat sehingga memudahkan para tenaga penyuluh dalam melakukan tugasnya.
"Dengan kerja sama ini pula, maka prestasi sebagai provinsi dengan presentase capaian tertinggi peserta KB baru tahun 2019 bisa kita pertahankan pada tahun 2020," katanya.
Ia juga memberikan apresiasi atas kerja sama dan dukungan media massa di daerah itu selama ini yang dengan komitmen untuk bersama-sama memberikan informasi yang edukatif kepada masyarakat tentang program KB.
"Kami juga akan mendorong teman-teman kami di lapangan untuk berinovasi sehingga bisa mempercepat kinerja mereka. Karena ke depan dituntut banyak inovasi di era digital," katanya.
Penandantanganan kerja sama BKKBN Sultra dengan sejumlah media massa di Kendari (foto Antara/Suparman)
Selain itu, Syahruddin juga mengaku akan memacu tercapainya metode kontrasepsi jangka panjang atau MKJP, karena meskipun capaian peserta KB baru di Sultra tertinggi tetapi masih didominasi Non MKJP.
"Salah target dari upaya itu adalah menurunkan angka total fertility rate (TFR) menunjukkan jumlah rata-rata anak per perempuan usia subur dari 2,8 menjadi 2,1," katanya.
"Media merupakan mitra strategis bagi BKKBN dalam menyukseskan setiap program strategis kami, termasuk program BanggaKencana yang merupakan pergantian nama dari program KKBPK," kata kepala BKKBN Sultra, Syahruddin, usai penandatanganan MoU dengan sejumlah media massa pada acara Rakerda BKBBN Sultra di Kendari, Kamis.
Syahruddin yakin, dengan dukungan media massa melalui berbagai pemberitaan program, maka BKKBN akan lebih dekat dan akrab di telingga masyarakat sehingga memudahkan para tenaga penyuluh dalam melakukan tugasnya.
"Dengan kerja sama ini pula, maka prestasi sebagai provinsi dengan presentase capaian tertinggi peserta KB baru tahun 2019 bisa kita pertahankan pada tahun 2020," katanya.
Ia juga memberikan apresiasi atas kerja sama dan dukungan media massa di daerah itu selama ini yang dengan komitmen untuk bersama-sama memberikan informasi yang edukatif kepada masyarakat tentang program KB.
"Kami juga akan mendorong teman-teman kami di lapangan untuk berinovasi sehingga bisa mempercepat kinerja mereka. Karena ke depan dituntut banyak inovasi di era digital," katanya.
Selain itu, Syahruddin juga mengaku akan memacu tercapainya metode kontrasepsi jangka panjang atau MKJP, karena meskipun capaian peserta KB baru di Sultra tertinggi tetapi masih didominasi Non MKJP.
"Salah target dari upaya itu adalah menurunkan angka total fertility rate (TFR) menunjukkan jumlah rata-rata anak per perempuan usia subur dari 2,8 menjadi 2,1," katanya.