Kendari (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tenggara menutup pendaftaran calon perseorangan peserta pemilihan kepala daerah serentak 2020.

Ketua KPU Sultra Laode Abdul Natsir di Kendari, Selasa mengatakan hanya dua daerah yang menerima pendaftaran calon perseorangan yaitu Kabupaten Buton Utara dan Konawe Kepulauan.

Sedangkan lima daerah lainnya, yakni Konawe Selatan, Muna, Wakatobi, Kolaka Timur dan Konawe Utara tanpa calon perorangan.

"KPU daerah penyelenggara Pilkada serentak 2020 sedang mempersiapkan verifikasi dukungan bagi calon perorangan," kata Natsir.

Adapun jadwal pemungutan suara pilkada serentak yang akan berlangsung pada tujuh otonom tertanggal 23 September 2020.

"Penyelenggara mengharapkan partisipasi masyarakat untuk mengawasi pelaksanaan Pilkada serentak 2020 sesuai kewenangan masing-masing pihak," katanya.

Keterlibatan pers, ia memastikan sangat strategis sebagai mitra penyelenggara, baik KPU maupun Bawaslu.

Hal tersebut terungkap pada dialog publik yang mengusung tema "Sinergitas penyelenggara Pemilu dengan pers menyongsong Pilkada 2020" yang dimotori media cyber Sultrademo.com.

Turut mendukung dialog yang mengetengahkan narasumber Ketua KPU Sultra Laode Natsir Muthalib, Ketua Bawaslu Hamiruddin Udu dan Ketua AJI Zainal Ishaq adalah elemen kritis, antara lain Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Sultra, Jari wilayah Sultra, Kongres Advokat Indonesia (KAI) Sultra, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).

Peserta dialog dari kalangan mahasiswa, organisasi kepemudaan yang dipandu moderator Ketua PWI Sultra Sarjono berlangsung penuh semangat.

"Politik uang terjadi dimana-mana tetapi yang terjerat hukum hampir tidak ada. Dimana peran Bawaslu," kata Efan Somarintano, seorang mahasiswa. Kalangan mahasiswa peserta dialog publik "sinergitas penyelenggara Pemilu dan media menyosong pilkada serentak 2020 (Foto:ANTARA/Sarjono)

Ketua JaDI Sultra Hidayatullah mengatakan Pilkada serentak 2020 momentum penting perjalanan demokrasi di negeri ini.

"Mari bersama-sama mewujudkan pemilihan berkualitas dan demokratis. Kalau pilkada serentak gagal maka tidak tertutup kemungkinan sistem pilkada kita akan dikembalikan ke DPRD," kata Hidayatullah.

Ketua Bawaslu Sultra Hamiruddin Udu mengapresiasi dialog publik yang mempertemukan penyelenggara, pers, organisasi kepemudaan dan mahasiswa.

"Dialog hari ini strategis menyosong pilkada serentak 2020. Bawaslu berterima kasih kepada Sultrademo.com serta seluruh pihak yang menginisiasi terlaksananya dialog ini," kata Hamiruddin.

 

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024