Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat nilai ekspor Sultra pada Desember 2019 tercatat 189,98 juta dolar AS atau mengalami kenaikan sebesar 56,01 persen dibanding ekspor November 2019 tercatat 121,78 juta dolar AS.

Kepala BPS Sultra Muhammad Edy Mahmud di Kendari, Selasa mengungkapkan untuk volume ekspor Desember 2019 tercatat 2.165,20 ribu ton atau mengalami kenaikan sebesar 81,04 persen dibanding ekspor November 2019 tercatat 1.195,97 ribu ton.

"Total ekspor Sulawesi Tenggara selama Januari sampai Desember 2019 mencapai 16.294,41 ribu ton atau senilai 1.859,75 juta dolar AS," katanya.

Ia mengungkapkan, untuk eskpor menurut golongan pada Desember 2019, didominasi kelompok komoditi besi dan baja dengan nilai 106,07 juta dolar AS, selanjutnya komoditi bijih, kerak, dan abu logam dengan nilai 77,96 juta dolar AS, kemudian kelompok komoditi buah-buahan dengan nilai 3,74 juta dolar AS.

"Kenaikan terbesar ekspor Sultra Desember 2019 dibanding November 2019 terjadi pada kelompok komoditi bijih, kerak dan abu logam senilai 32,52 juta dolar AS atau 71,58 persen," ungkapnya.

Kemudian ekspor menurut negara tujuan utama yakni Tiongkok dengan nilai 170,94 juta dolar AS, India 9,97 juta dolar AS, Taiwan 2,66 juta dolor AS, Korea Selatan 2,41 juta dolar AS, dan Amerika Serikat dengan nilai 0,57 juta dolar AS.

"Ekspor menurut sektor ekonomi pada Desember 2019 didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar 107,23 juta dolar AS atau 56,44 persen, sektor pertambangan 78,95 juta dolar AS atau 41,55 persen, dan sisanya sektor pertanian 3,81 juta dolar AS atau 2,01 pesen," jelasnya.

Sementara itu, nilai impor Sultra pada Desember 2019 tercatat 48,29 juta dolar AS, atau mengalami penurunan sebesar 85,87 persen dibanding impor November 2019 yang tercatat 341,77 juta dolar AS.

"Volume impor Desember tercatat 63,14 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 96,30 persen dibanding impor November tercatat 1.707,17 ribu ton. Untuk total Impor Sultra Januari sampai Desember 2019 mencapai 3.373,10 ribu ton atau senilai 1.376,63 juta dolar AS," pungkasnya.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024