Medan (ANTARA) - Kasus penganiyaan dan pengeroyokan yang menyebabkan korban tewas terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara. Mirisnya, pelaku pengeroyokan merupakan ayah dan anak.
Informasi dihimpun, Jumat, korban bernama Indra Nasution (32) warga Jalan Sutomo Ujung, Gang Sakiran, Kelurahan Gaharu, Kecamatan Medan Timur.
Sementara kedua pelaku pengeroyokan merupakan ayah dan anak masing-masing Nelson Panjaitan dan Agung Panjaitan. Keduanya warga Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Pulo Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat.
Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin, mengatakan peristiwa pengeroyokan terjadi pada Kamis malam di halaman SMP Medan Putri.
"Korban dikeroyok oleh kedua palaku yakni ayah dan anak hingga tewas," katanya kepada wartawan.
Pada saat petugas tiba di lokasi, kedua tersangka sudah melarikan diri. Sedangkan korban dalam kondisi tidak sadarkan diri dan banyak mengeluarkan darah.
"Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Pringadi Medan untuk mendapatkan pertolongan, namun nyawanya tak dapat diselamatkan," ujarnya.
Mengenai motif pembunuhan, Arifin mengaku masih dalam proses penyelidikan. "Masih kita dalami kasusnya," ujarnya.
Informasi dihimpun, Jumat, korban bernama Indra Nasution (32) warga Jalan Sutomo Ujung, Gang Sakiran, Kelurahan Gaharu, Kecamatan Medan Timur.
Sementara kedua pelaku pengeroyokan merupakan ayah dan anak masing-masing Nelson Panjaitan dan Agung Panjaitan. Keduanya warga Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Pulo Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat.
Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin, mengatakan peristiwa pengeroyokan terjadi pada Kamis malam di halaman SMP Medan Putri.
"Korban dikeroyok oleh kedua palaku yakni ayah dan anak hingga tewas," katanya kepada wartawan.
Pada saat petugas tiba di lokasi, kedua tersangka sudah melarikan diri. Sedangkan korban dalam kondisi tidak sadarkan diri dan banyak mengeluarkan darah.
"Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Pringadi Medan untuk mendapatkan pertolongan, namun nyawanya tak dapat diselamatkan," ujarnya.
Mengenai motif pembunuhan, Arifin mengaku masih dalam proses penyelidikan. "Masih kita dalami kasusnya," ujarnya.