Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, memastikan sekitar 51 persen penduduk Kota Baubau terlibat dalam pengisian data sensus penduduk secara online.

Kepala BPS Kota Baubau Sudirman K, di Bau-Bau, Selasa menyebutkan, dengan waktu lebih dari sebulan masyarakat dapat mengisi dan memperbaiki data diri secara mandiri.

"Sensus penduduk online tak sampai sebulan lagi akan serentak dilaksanakan di seluruh daerah di Indonesia tepatnya 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Olehnya sesuai tanggal yang ditetpkan itu masyarakat dapat mengakses laman website sensus.bps.go.id untuk mengisi data diri dan keluarga," ujaranya.

Ia juga mengharapkan sensus kali ini zero error, dan di Kota Baubau ini kita ditarget sensus online mencapai 51 persen, artinya 51 persen penduduk kota Baubau
diharapakan sudah mengisi datanya sendiri.

Sensus penduduk kali ini menggunakan metode kombinasi dengan data base dari Dinas Kependudukan setempat, sementara pelaksanaannya dengan cara sensus online dan door to door. Bila target sensus online tak terpenuhi akan dilakukan sensus kembali oleh petugas pencacah pada Juli 2020.

Sejauh ini, kata Sudirman, pihaknya telah melaksananan sosialiasasi di tingkat sekolah dengan tujuan seluruh pelajar dapat mengakses dan mencatat dirinya dalam website tersebut.

"Sensus online ini diharapkan akan mengurangi beban negara terkait pembiayaan sensus. Artinya penduduk Kota Baubau telah turut berpartisiapasi aktif dalam sensus online,"Jelasnya.

Selama ini terdapat perbedaan data cukup signifikan antara pencatatan sipil Baubau dengan BPS, selisih data kepedudukannya hampir 200, dimana data BPS lebih banyak dari Dinas Capil.

Ia mengimbau seluruh masyarakat kota Baubau agar mengisi data pribadi dan anggota keluarga secara tepat demi tercapainya satu data kependudukan Indonesia.

Di Sulawesi Tenggara ada tiga daerah yang akan melaksanakan sensus berbasis online diantaranya Kota Kendari, Kota Baubau serta Kabupaten Bombana.

"Kita mengharapkan partisipasi aktif masyarakat yakni bisa mengisi datanya sendiri sehingga jika terjadi kesalahan data bisa diperbaiki oleh masyarakat sendiri karena
waktunya agak lama,” tutupnya.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024