Kendari (ANTARA) - Setelah tujuh hari tim SAR Baubau, Sulawesi Tenggara bersama tim gabungan melakukan pencarian nelayan bernama La Ode Samiun (60) yang dilaporkan hilang sejak Jumat (17/1) di perairan Batauga hingga Pulau Siompu, Kabupaten Buton Selatan dengan hasil nihil, maka pencarian dihentikan.
"Hingga Kamis (23/01) pada pukul 14.20 Wita Tim SAR gabungan menghentikan operasi pencarian hari ke-7 dengan hasil nihil," kata Humas Basarnas Kendari, Wahyudi, Kamis.
Wahyudi mengungkapkan, penghentian pencairan nelayan tersebut berdasarkan kesepakatan dengan pihak-pihak terkait termasuk keluarga korban.
"Mengingat operasi SAR telah memasuki hari ke tujuh tidak ada tanda-tanda korban ditemukan dan berdasarkan hasil kesepakatan dengan pihak-pihak terkait termasuk keluarga korban, maka dinyatakan selesai dan ditutup," ujarnya.
Tim SAR Baubau saat bersama keluarga nelayan hilang bernama La Ode Samiun (60) yang dilaporkan hilang sejak (17/1) . SAR bersama tim gabungan termasuk keluarga sepakat menghentikan pencarian nelayan tersebut. (ANTARA/HO/Humas Basarnas Kendari)
Ia juga mengatakan, seluruh unsur yang terlibat kini kembali ke kesatuannya masing-masing.
"Operasi SAR dapat dibuka kembali apabila diketemukan tanda-tanda keberadaan korban," tutupnya.
Untuk diketahui, korban pergi memancing pada Jumat (17/1) pagi sekitar pukul 08.00 Wita. Lalu korban dilaporkan hilang oleh keluarganya pada pukul pukul 09.00 Wita. Sejak menerima laporan itu SAR bersama tim gabungan melakukan pencarian. Namun korban tak kunjung ditemukan, sehingga pencarian pun dihentikan.
Baca juga: Bupati Buton Selatan Ikut Serta Pencarian Warganya Yang Hilang Saat Melaut
"Hingga Kamis (23/01) pada pukul 14.20 Wita Tim SAR gabungan menghentikan operasi pencarian hari ke-7 dengan hasil nihil," kata Humas Basarnas Kendari, Wahyudi, Kamis.
Wahyudi mengungkapkan, penghentian pencairan nelayan tersebut berdasarkan kesepakatan dengan pihak-pihak terkait termasuk keluarga korban.
"Mengingat operasi SAR telah memasuki hari ke tujuh tidak ada tanda-tanda korban ditemukan dan berdasarkan hasil kesepakatan dengan pihak-pihak terkait termasuk keluarga korban, maka dinyatakan selesai dan ditutup," ujarnya.
Ia juga mengatakan, seluruh unsur yang terlibat kini kembali ke kesatuannya masing-masing.
"Operasi SAR dapat dibuka kembali apabila diketemukan tanda-tanda keberadaan korban," tutupnya.
Untuk diketahui, korban pergi memancing pada Jumat (17/1) pagi sekitar pukul 08.00 Wita. Lalu korban dilaporkan hilang oleh keluarganya pada pukul pukul 09.00 Wita. Sejak menerima laporan itu SAR bersama tim gabungan melakukan pencarian. Namun korban tak kunjung ditemukan, sehingga pencarian pun dihentikan.
Baca juga: Bupati Buton Selatan Ikut Serta Pencarian Warganya Yang Hilang Saat Melaut