Baubau (ANTARA) - Legislator Partai Gerindra Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, meminta pemerintah daerah itu meningkatkan alokasi anggaran di Kelurahan Batulo Kecamatan Wolio mengingat wilayah tersebut merupakan salah satu penyumbang pajak terbesar bagi daerah itu.
"Cukup banyak aspirasi masyarakat yang belum terpenuhi. Kita berharap Batulo ini bisa mendapat porsi anggaran meningkat untuk pembangunan diwilayah ini ," ujar Anggota DPRD Baubau, Acep Sulfan saat menghadiri Musrembang tingkat Kelurahan Batulo, Rabu.
Dalam Musrembang itu, sejumlah masyarakat mengeluhkan minimnya "kue" pembangunan yang masuk ke Kelurahan Batulo.
"Saya yakin Pak Wali Kota orangnya bijaksana, sehingga pasti akan memperhatikan keinginan masyarakatnya. Apalagi visi misi 'Tampil-Manis' akan membangun Baubau jauh lebih baik," katanya.
Namun tidak terlepas sebagai anggota dewan, Acep mengaku, akan terus berupaya mendorong aspirasi dan keluhan masyarakat di setiap kelurahan agar dapat terakomodir di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Insya Allah ini akan menjadi perhatian kita bersama, sehingga pembangunan disetiap wilayah semakin merata," katanya lagi.
Sementara itu, Lurah Batulo, La Ode Hamdansyah menguraikan, program usulan yang belum terealisasi antara lain, sumur bor, renovasi lantai II kantor lurah dan pembangunan kawasan ramah anak. "Ini menjadi kebutuhan prioritas kami," kata Hamdansyah.
Khusus kondisi lantai II kantor lurah, menurut dia, cukup memprihatinkan dan bahkan membahayakan. Lantainya dipenuhi debu sisa material dan retak.
"Lantai dua ini aula yang menjadi tempat pertemuan-pertemuan. Sejak dibangun beberapa tahun lalu lantainya tidak pernah di flur dan ditehel. Harusnya itu sudah direnovasi jangan sampai roboh," pungkasnya.
"Cukup banyak aspirasi masyarakat yang belum terpenuhi. Kita berharap Batulo ini bisa mendapat porsi anggaran meningkat untuk pembangunan diwilayah ini ," ujar Anggota DPRD Baubau, Acep Sulfan saat menghadiri Musrembang tingkat Kelurahan Batulo, Rabu.
Dalam Musrembang itu, sejumlah masyarakat mengeluhkan minimnya "kue" pembangunan yang masuk ke Kelurahan Batulo.
"Saya yakin Pak Wali Kota orangnya bijaksana, sehingga pasti akan memperhatikan keinginan masyarakatnya. Apalagi visi misi 'Tampil-Manis' akan membangun Baubau jauh lebih baik," katanya.
Namun tidak terlepas sebagai anggota dewan, Acep mengaku, akan terus berupaya mendorong aspirasi dan keluhan masyarakat di setiap kelurahan agar dapat terakomodir di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Insya Allah ini akan menjadi perhatian kita bersama, sehingga pembangunan disetiap wilayah semakin merata," katanya lagi.
Sementara itu, Lurah Batulo, La Ode Hamdansyah menguraikan, program usulan yang belum terealisasi antara lain, sumur bor, renovasi lantai II kantor lurah dan pembangunan kawasan ramah anak. "Ini menjadi kebutuhan prioritas kami," kata Hamdansyah.
Khusus kondisi lantai II kantor lurah, menurut dia, cukup memprihatinkan dan bahkan membahayakan. Lantainya dipenuhi debu sisa material dan retak.
"Lantai dua ini aula yang menjadi tempat pertemuan-pertemuan. Sejak dibangun beberapa tahun lalu lantainya tidak pernah di flur dan ditehel. Harusnya itu sudah direnovasi jangan sampai roboh," pungkasnya.