Kendari (ANTARA) - Mayjen TNl Surawahadi secara resmi pamitan kepada Gubermur Sultra dan Forkopimda Sultra usai dimutasi dari jabatannya sebagai Panglima Kodam XIV Hasanuddin menjadi menjadi Koorsahli KSAD.

"Saya bersama istri mohon izin pamitan kepada bapak Gubernur Ali Mazi dan ibu, bapak Wakil Gubernur Lukman Abunawas dan Anggota Forkopimda Sultra, saya dilantik sebagai Pangdam Hasanuddin tepatnya 23 juli 2018, jadi kurang lebih sudah satu setengah tahun bertugas," kata Surawahadi, pada malam acara Silahturahim dan pamitan di Rijab Gubernur Sultra, Jumat malam.

Ia mengaku bangga bisa menjadi bangian Pangdam Hasanuddin dimana wilayah hukumnya meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara.

"Banyak catatan saya di Bumi Anoa Sultra, seperti ketika terjadi konflik sosial di tanah wolio Pulau Buton, saya langsung turun lapangan bersama pasukan mengendalikan peristiwa pembakaran kendaraan polisi di Desa Lawele, Kecamatan Lasalimu," katanya.

Selain itu juga terjun langsung pada konflik sosial pembakaran rumah masyarakat di Desa Gunung Jaya  Kabupaten Buton Sultra.

"Termasuk terjun langaung pada penanganan bencana alam banjir di Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Utara," katanya.

Gubernur Sultra, Ali Mazi memberikan apresiasi kepada Mayjen TNI Surawahadi yang sangat peduli kepada Pemerintah Provinai Sultra dan paling sering berkunjung ke Sultra.

"Semoga pa Jendral diberikan kekuatan dan kesehatan bertugas di tempat yang baru selaku Koorsahli KSAD Mabes TNI di Jakarta," katanya.

Pada acara silahturahim dan pamitan tersebut dirangkaikan pula acara Penandatanganan prasasti Penyerahan Tanah Hibah seluas 45 hektare dari Pemprov Sultra kepada TNI AD untuk pembangunan Asrama Korem 143/HO dan Markas Kikavserbu di Nanga-Nanga dengan Nomor Hibah 593/7149.a.

Acara diakhiri dengan pemberian cenderamata dari Pemprov Sultra ke Mayjen TNI Surawahadi.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024