Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Sulkarnain Kadir mengatakan pihaknya akan terus mendorong pelayanan publik yang berbasis digital dan aplikasi.

"Pemerintah Kota Kendari akan terus mengikuti perkembangan yang ada dan menjadikan pelopor terdepan dalam aktivitas ekonomi serta terus mendorong pelayanan publik yang berbasis digital sehingga memudahkan masyarakat untuk lebih aktif dalam menggunakan transaksi finansial melalui teknologi yang lebih modern," kata Sulkarnain Kadir di Kendari, Sabtu.

Ia mengungkapkan ekonomi di kota itu untuk dua tahun terakhir tumbuh pesat dan bahkan mungkin ke depan bisa di atas tujuh persen.

"Kami siap untuk kemudian memberikan dorongan baik itu berupa kebijakan atau mungkin hal yang sifatnya akan memudahkan transaksi nontunai ini bisa kita dorong karena memang tidak bisa ditinggalkan. Ini sudah semakin global aktivitas ekonomi sudah semakin terkoneksi sehingga tidak ada pilihan," katanya.



Ia sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Bank BTN tentang expo properti. Ia mengatakan bahwa kegiatan itu berkorelasi dengan visi kota Kendari, dan sudah menetapkan selama periode 2017-2022 kota Kendari akan diwujudkan sebagai kota layak huni berbasis ekologis, informasi dan teknologi.

"Akitivitas ekonomi berbasis digital semakin marak dan kita harus jemput itu. Kita tidak bisa menjadi penonton saja karena nanti akan banyak ketinggalan," katanya.

Maka dari itu, lanjutnya, Pemkot Kendari mengambil langkah yang cukup progresif terkait dengan ini termasuk aktivitas nontunai. "Alhamdullilah, dari 17 kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara, Kota Kendari paling depan untuk aktivitas transaksi nontunai dan bahkan sudah hampir mencapai seratus persen kegiatan di sudah nontunai," katanya.

Baca juga: Nina Kurnia Dewi: Media harus ubah paradigma dari manual ke digital

Ia juga mengungkapkan pencapaian tertinggi tidak hanya di Sultra tetapi juga di kawasan timur Indonesia.

"Harapannya dengan adanya kegiatan ini bisa ini disambut baik oleh masyarakat bahwa transaksi nontunai ke depannya itu akan semakin masif, dan bisa saja orang tidak pegang uang tunai lagi karena sudah ada merchant yang menfasilitasi," katanya.
 

Pewarta : Yaya La Ardi
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024