Jakarta (ANTARA) - Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menjadi pimpinan media Nina Kurnia Dewi berpandangan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 media harus menyikapinya dengan mengubah paradigma dari manual ke digital.

"Media saat ini sudah tidak bisa lagi menunda perubahan. Media harus berubah dan bergerak cepat," kata Nina Kurnia Dewi di sela "Seminar Nasional: Rebooting Business Mindset towards VUCA World" sekaligus pelepasan alumni SB-IPB, di Jakarta, Sabtu.

Menurut Nina Kunia Dewi, pimpinan media saat ini harus "concern" untuk mengubah paradigma dari manual ke digital, guna menghindari risiko sekaligus menunjang kecepatan "update" pemberitaan.

"Apalagi media sebagai lembaga penyebar berita, harus berada di garda terdepan dalam pemberitaan yang cepat dan akurat," katanya.

Direktur Keuangan, SDM, dan Umum Perum LKBN ANTARA ini menegaskan, LKBN ANTARA sebagai kantor berita nasional harus berada di garda terdepan dalam penyebaran berita yang benar, akurat, dan cepat. "Penyebaran berita tersebut harus berbasis digital sehingga dalam waktu yang secepatnya sampai kepada pembaca, melalui smartphone," katanya.

Nina juga menyampaikan pandangannya bahwa dalam menyikapi revolusi industri 4.0, Perum LKBN ANTARA harus dapat memanfaatkan perkembangan teknologi digital yang berkembang pesat.



Dalam perkembangan teknologi digital ke depan, menurut dia, banyak hal yang dapat dideteksi melalui aplikasi seperti yang sudah dilakukan IPB, dan ANTARA juga harus mengarah ke sama.

Menurut dia, saat ini banyak tumbuh aplikasi yang populer di masyarakat misalnya, OVO, GoPay, dana. "ANTARA harus dapat memanfaatkannya dengan melakukan kolaborasi pada aplikasi-aplikasi yang populer tersebut, yakni dengan cara menyebarkan berita melalui aplikasi tersebut," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Nina juga menyitir pernyataan Rektor IPB, Arif Satria, bahwa alumni IPB yang yang lama maupun baru harus siap setiap saat menghadapi tantangan kerja atau "ready now and future".

Dalam perkembagan dunia ke depan yang dapat terjadi situasi ketidakpastian, menurut Nina, maka bekal yang harus dipegang oleh setiap orang tidak cukup hanya memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) yang sangat tinggi. "Namun, setiap orang harus mengutamakan integritas, kejujuran, kemampuan kolaborasi, dapat mengatasi masalah, dapat bekerjasama, dapat membuat keputusan, dan dapat menjadi pemimpin," katanya.

Pewarta : Riza Harahap
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024