Kendari (ANTARA) - Sebanyak 8.300 mahasiswa angkatan 2019 dari berbagai jurusan dan fakultas di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti Pendidikan Karakter Bela Negara.

Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun di Kendari, Minggu, usai membuka kegiatan tersebut mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh UHO dalam mendorong mahasiswa baru untuk lebih cinta kepada tanah air.

"Kegiatan ini rutin tiap tahun kita selenggarakan untuk setiap mahasiswa baru, dan kita harapkan semua mahasiswa tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta menjaga keutuhan NKRI juga semakin cinta kepada tanah air kita," katanya.

Prof. Dr. Muhammad Zamrun juga mengungkapkan, selain mendorong mahasiswanya untuk lebih cinta kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ia juga mengatakan bahwa kegiatan Pendidikan Bela Negara itu untuk mewujudkan program pemerintah sebagai SDM unggul "Indonesia Maju". Kegiatan Pendidikan Karakter dan Pendidikan Bela Negara yang digelar oleh Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari di ruang Auditorium Komodompit, Minggu (15/12/19). Kegiatan itu diikuiti oleh seluruh mahasiswa angkatan 2019 baik D-3 maupun S1 di UHO. (ANTARA/Yaya La Ardi)

Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 143/Halu Oleo Kendari, Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto, dalam materinya menyampaikan inti materi bela negara yakni menanamkan rasa cinta tanah air. Ia menjelaskan bela negara merupakan kewajiban setiap warga negara, termasuk perguruan tinggi yang di dalamnya memiliki sumber daya manusia yang profesional dan andal.

Baca juga: 200 warga sipil dan ASN di Kendari ikut Pendidikan Bela Negara

"Bela negara juga satu upaya strategis dalam menumbuhkan sikap dan perilaku setiap warga negara yang teratur, menyeluruh dan terpadu," kata Yustinus.

Kepada ratusan mahasiswa baru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UHO Yulianto juga menerangkan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yang tak kalah penting harus dipahami adalah empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila sebagai dasar negara, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.

"Yang perlu kita pikirkan saat ini bagaimana memperkuat nasionalisme tanpa menyampingkan nilai-nilai kebangsaan. Sebab di era teknologi, ilmu dan budaya berkembang dengan sangat terbuka.Tak luput dari itu pengaruh terhadap pemikiran setiap orang juga semakin kuat," terangnya.

Danrem juga mengingatkan para mahasiswa agar jangan mudah terprovokasi dan diadu domba dengan segala praktik dan prilaku yang dapat merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk diketahui, pelaksanaan pendidikan bela negara tersebut, pihak UHO dibantu Tentara Nasional Indonesia (TNI) perwakilan matra Angkatan Darat (AD) yang memberikan materi wawasan kebangsaan. Kegiatan tersebut dibagi atas beberapa gugus salah satunya, di Auditorium Mokodompit, Sport Center serta di berapa fakultas di UHO.

Pewarta : Yaya La Ardi
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024