Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi meminta jajaran Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) mengedukasi warga pesisir tentang menangkap ikan ramah lingkungan.

"Keluarga kita warga Bajo yang mendiami wilayah pesisir perlu mendapatkan pendampingan tentang cara-cara menangkap ikan ramah lingkungan " kata Ali Mazi usai menghadiri seremoni peringatan ke-69 Polairud di Kendari, Rabu.

Sultra yang luas wilayahnya 73 persen perairan yang memiliki terumbu karang indah dan keragaman biota laut menyimpan potensi pariwisata luar biasa dibandingkan daerah lain di Tanah Air.

Oleh karena itu, Gubernur mengajak jajaran Polairud serta pemangku kepentingan lainnya bersinergi mencegah pihak-pihak yang merusak sumber daya perairan, seperti penggunaan bius dan bom rakitan.

"Penggunaan bius, racun sianida dan bom rakitan menangkap ikan merusak lingkungan terumbu karang sebagai sarang ikan dan biota laut lainnya berkembang biak," kata Ali Mazi yang juga Ketua Badan Kerja Sama Gubernur Kepulauan Indonesia.

Ali Mazi menambahkan kepolisian sesuai kewenangan menegakan hukum suatu keniscayaan, tetapi di sisi lain juga diharapkan melakukan pembinaan kepada masyarakat pesisir yang memiliki kultur berbeda dengan warga masyarakat di sekitarnya.

Baca juga: Kapolda: Amonium Nitrat disinyalir dari negara tetangga

Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh mengatakan, warga pesisir perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, pengusaha, DPRD dan pihak-pihak lainnya.

"Negara melalui perangkatnya dituntut menghilangkan kesenjangan antarsatu dengan yang lain karena dapat memicu sengketa para pihak," kata Rahman.

Penangkapan ikan menggunakan bahan berbahaya terindikasi diskenario orang-orang pemilik modal dengan mengeksploitasi warga pesisir.

"Belum tentu setiap ledakan di laut karena bom rakitan perbuatan warga pesisir yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan. Cari siapa oknum di balik itu," kata politisi PAN tersebut.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024