Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultral, Ali Mazi mengatakan bahwa festival seni qasidah berskala Besar 2 yang dilaksanakan oleh Lembaga seni Qasidah Indonesia (Lasqi) Sultra merupakan salah satu wadah atau sarana syiar Islam melalui seni.

"Karena festival seni qasidah ini merupakan salah satu budaya Islam yang juga dapat menjadi wahana silahturahmi terutama pada masyarakat Sultra," kata Ali Mazi saat membuka Festifal Qasidah Berskala Besar II (FQBB-II) 2019 tingkat Sulawesi Tenggara di Kawasan Tugu Religi Alunalun Kendari, Kamis.

Ali Mazi berharap, seni qasidah tersebut mampu mendorong minat masyarakat khususnya muslim untuk melakukan siar Islam, apa lagi qasidah ini merupakan seni dan budaya yang berlafaskan Islam.

"Pembinaan generasi muda melalui seni qasidah harus terus kita dorong dan berjenjang mulai dari tingkat desa kelurahan sampai ke tingkat atas," katanya.

Dikatakan, pembinaan generasi muda melalui pengembangan seni qasidah merupakan bagian dari visi misi pemerintahan yang ia Pimpin bersama wakilnya Lukman Abunawas.

“Yang harus diketahui bahwa upaya pembinaan dan pengembangan dalam seni qasidah melalui program Sultra Beriman, sehingga pemerintah selalu mendukung LASQI dalam membina dan pengembangan khususnya di Sultra,” katanya.

Sementara itu, Ketua I Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Seni dan Qasidah (LASQI) Sultra, Nurhayati mengatakan pembentukan dewan juri melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur yang bertugas menilai teknik vokal, penampilan group, penjiwaan, dan perpaduan keserasian.

"Peserta dalam membawakan lagu yang telah ditentukan oleh Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia, dan panitia akan mengumpulkan nilai-nilai dan akan direkap," katanya.

Disebutkan, sejumlah lomba yang dilaksanakan yakni vokalis gambus anak, remaja dan dewasa, qasidah klasik remaja dan fashion show.

Kegiatan festival seni qasidah berskala 2 tahun 2019 tersebut diikuti 17 kabupaten kota dan akan berakhir pada 2 Desember 2019.


Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024