Kendari (ANTARA) - Harga cabai rawit di pasar tradisional Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami penurunan yang dimana harga sebelumnya berkisar Rp80 ribu per kilogram kini turun menjadi Rp25 ribu per kilogramnya sementara harga komoditas lokal lainnya naik.

Berdasarkan wawancara bersama Etos (31) salah seorang pedagang di Pasar Korem Mandonga mengatakan bahwa harga cabai mengalami penurunan sejak satu minggu yang lalu.

"Sudah satu minggu harga cabai turun, bulan lalu cabai rawait Rp80 ribu per kilogramnya turun jadi Rp25 ribu kilogramnya, sementara cabai jenis indofood juga turun, dari Rp80 ribu per kilogram kini jadi Rp35 ribu per kilogram nya," kata Etos, di Kendari, Sabtu.

Etos menjelaskan penyebab turunnya harga cabai dikarenakan banyaknya stok cabai yang masuk dari pemasok.

"Sekarang banyak cabai yang masuk dan stok nya banyak tidak seperti bulan lalu yang stok nya kurang dari petani," jelasnya.

Di pasar yang berbeda Yeni (28) salah seorang pedagang di pasar tradisional Lawata mengatakan bahwa harga cabai besar dan cabai keriting mengalami kenaikan harga. Kondisi itu terjadi sekitar dua hari yang lalu. Menurutnya hal itu dikarenakan pasokan dari pemasok berkurang.

"Kalau cabai besar mengalami kenaikan harga menjadi Rp40 ribu per kilogram dimana sebelumnya berkisar Rp25 ribu sampai Rp30 ribu per kilonya dan juga cabai keriting yang harganya naik sekitar dua hari yang lalu dimana harga sebelumnya Rp30 ribu per kilogram kini jadi Rp45 ribu per kilonya," katanya.

Yeni juga mengatakan bahwa komoditas lokal lainnya juga mengalami kenaikan harga seperti tomat dari harga Rp8 ribu menjadi Rp15 ribu, jahe dari harga Rp40 ribu menjadi Rp50 ribu.

"Tetapi untuk harga bawang merah dan bawang putih tetap stabil dikisaran harga Rp30 ribu sampai Rp35 ribu perkilonya," jelasnya. Awal (31), seorang penjual telur di pasar tradisional Korem Mandonga, Kota Kendari. (ANTARA/Feby Purnasari)

Di pasar yang sama, Awal (30) salah seorang penjual telur mengatakan bahwa harga telur naik, namun kenaikan harganya hanya berkisar Rp2 ribu per jenis telur. Ia mengungkapkan, kondisi itu terjadi sejak Maulid Nabi.

"Harga telur naik yang biasannya harga Rp48 ribu naik menjadi Rp50 ribu, kenaikan harga ini dimulai ketika menjelang Maulid Nabi sampai sekarang belum turun lagi," kata awal.

Ia menjelaskan, harga telur ayam ras ukuran kecil naik dari Rp36 ribu menjadi Rp38 ribu, ukuran besar harga Rp48 ribu menjadi Rp50 ribu, telur ayam kampung dari harga Rp57 ribu menjadi Rp60 ribu dan telur bebek dari harga Rp57 ribu menjadi Rp60 ribu.

Baca juga: BI penurunan harga komoditas makanan memicu deflasi

Pewarta : Feby Purnasari/Iin Andiyani
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024