Kendari (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Kendari, Pprovinsi Sulawesi Tenggara menyelenggarakan pelatihan bagi 40 orang pemandu wisata.
"Potensi wisata yang menjanjikan harus diimbangi sumber daya manusia yang kompeten sehingga Pemerintah Kota Kendari memprogramkan pelatihan pamandu wisata setiap tahun," kata Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Kota Kendari, Laode Darmawan Dimi, Kamis.
Peserta pelatihan terdiri dari anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), pelaku industri pariwisata serta masyarakat sekitar lokasi destinasi wisata.
Pembicara dalam pelatihan tersebut terdiri dari praktisi di bidang kepariwisataan, unsur pemerintah daerah dan utusan penyelenggara pendidikan dari perguruan tinggi Universitas Halu Oleo.
Peserta disuguhkan materi pelatihan yang membahas tentang dasar-dasar pemandu wisata, teknik pemandu wisata dan manfaat menjadi pemandu wisata.
"Sepanjang 2019 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari telah melaksanakan lima kali pelatihan terhadap 200 orang untuk meningkatkan kapasitas mereka," katanya.
Dengan jumlah destinasi wisata yang semakin baik di Sultra khususnya Kota Kendari, maka kualitas SDM pelayanan Pemandu juga perlu ditingkatkan agar berjalan seimbang.
Darmawan berharap melalui pelatihan pramuwisata masyarakat sekitar wilayah destinasi dapat mengimplemastikan pola pelayanan wisatawan dengan baik.
"Konsep pembangunan pariwisata Kota Kendari salah satunya mengedepankan pengembangan Sumber Daya Manusia melalui pelatihan pelaku Industri wisata", katanya.
"Potensi wisata yang menjanjikan harus diimbangi sumber daya manusia yang kompeten sehingga Pemerintah Kota Kendari memprogramkan pelatihan pamandu wisata setiap tahun," kata Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Kota Kendari, Laode Darmawan Dimi, Kamis.
Peserta pelatihan terdiri dari anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), pelaku industri pariwisata serta masyarakat sekitar lokasi destinasi wisata.
Pembicara dalam pelatihan tersebut terdiri dari praktisi di bidang kepariwisataan, unsur pemerintah daerah dan utusan penyelenggara pendidikan dari perguruan tinggi Universitas Halu Oleo.
Peserta disuguhkan materi pelatihan yang membahas tentang dasar-dasar pemandu wisata, teknik pemandu wisata dan manfaat menjadi pemandu wisata.
"Sepanjang 2019 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari telah melaksanakan lima kali pelatihan terhadap 200 orang untuk meningkatkan kapasitas mereka," katanya.
Dengan jumlah destinasi wisata yang semakin baik di Sultra khususnya Kota Kendari, maka kualitas SDM pelayanan Pemandu juga perlu ditingkatkan agar berjalan seimbang.
Darmawan berharap melalui pelatihan pramuwisata masyarakat sekitar wilayah destinasi dapat mengimplemastikan pola pelayanan wisatawan dengan baik.
"Konsep pembangunan pariwisata Kota Kendari salah satunya mengedepankan pengembangan Sumber Daya Manusia melalui pelatihan pelaku Industri wisata", katanya.