Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengadakan temu teknis bersama seluruh teknisi BMKG Indonesia untuk berbagi informasi operasi alat radar cuaca di Kendari, Kamis.

Kepala BMKG Sultra Ramlan mengatakan kegiatan ini diselenggarakan untuk berbagi informasi kepada seluruh teknisi tentang alat pendeteksi radar cuaca.

"Kami sharing komunikasi dengan seluruh teknisi yaitu khusus radar cuaca. Karena radar cuaca ini sangat penting untuk memberikan informasi baik dalam jangka waktu pendek maupun untuk peringatan cuaca dini," katanya.



Ia juga mengatakan alat radar cuaca adalah untuk memantau terjadinya cuaca ekstrem terutama hujan lebat, petir, gelombang air laut. Sehingga kegiatan ini penting untuk berbagi informasi terutama menjaga alat-alat BMKG bisa terawat dengan baik.

"Kita bisa sharing informasi, saling tukar pengalaman antara para teknisi karena biasanya alat radar yang rusak tidak bisa digunakan lagi harus diganti total," lanjutnya.

Sementara itu ada beberapa alat yang rusak dan kerusakan tiap daerah itu berbeda-beda, contohnya di Palu, alatnya rusak karena gempa bumi. Sehingga dengan kegiatan ini para teknisi bisa mengetahui sebab kerusakan alat tersebut.

Ia juga menambahkan untuk alat radar cuaca yang di Kendari masih beroperasi cukup baik, posisinya ada di Kecematan Ranometo, Kabupaten konawe Selatan.

"Alhamdulillah untuk alat yang di Kendari masih beroperasi dengan baik, ada di Ranometo. Alat ini sistemnya menembakkan frekuensi yang kemudian diterima berupa gambar atau titik spasial, terutama untuk memberikan informasi cuaca ekstrem dalam waktu tiga jam ke depan."

Temu teknis ini diadakan setahun sekali dan pertemuan seperti ini dibiayai oleh suatu anggaran untuk bisa menjamin alat itu bisa beroperasi.

"Harapannya dengan kegiatan ini alat-alat BMKG terutama alat radar cuaca itu bisa beroperasi secara optimal sehingga bisa sehingga bisa memberikan informasi cuaca secara aktual tanpa ada kendala," tutupnya.
 

Pewarta : Sucia Armadani
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024