Konawe Selatan (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, secara resmi membuka perayaan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39 di Provinsi Sukawesi Tenggara (Sultra) tepatnya di Desa Puudambu, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sabtu.

Mentan RI, Syahrul Yasin Limpo, sebelum memberikan sambutannya, terlebih dahulu menyampaikan permohonan maaf Presiden Joko Widodo yang tidak sempat hadir dalam pembukaan HPS tersebut, karena harus menjalankan tugas negara.

"Perlu saya sampaikan bahwa Presiden Joko Widodo, sangat ingin untuk hadir di dalam perayaan HPS ini, Dia mencari waktu kosong, namun karena ada tugas negara yang bersamaan waktunya, seandainya itu acara dalam negeri pasti dihadirinya," katanya.

Ia menjelaskan, dua tema yang diusung dalam perayaan HPS ke-39 tahun 2019 itu. Pertama tema internasional yakni "Our actions are our future healthy diets for a zero hunger world," dan kedua tema nasional, yakni "Teknologi Industri Pertanian dan Pangan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045,".

Syahrul mengatakan tema itu dipilih dengan pertimbangan antara lain bahwa bangsa yang mandiri dan merdeka harus memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.

"Indonesia berpotensi besar untuk mewujudkan kedaulatan pangan, sehingga Kementan terus bekerja keras dalam menerapkan Teknologi Industri Pertanian untuk mewujudkan peningkatan dan kesejahteraan petani dan pemenuhan lumbung pangan dunia 2045," katanya. Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo, didampingi Gubenur Sultra saat memberikan bantuan BPJS Ketengakerjaan kepada para petani, bantuan bibit kakao, satu unit rumah prosesing dan peralatan pengola kakao dan lainnya. (ANTARA/Harianto)

Menurut dia, untuk mewujudkan itu, perlu adanya peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

"Melalui HPS ini diharapkan dapat membangun pertanian berkelanjutan ramah lingkungan sebagai paradigma pembangunan pertanian ke depan," harapanya.

"Kita berharap gubernur, bupati, partai politik, tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan memiliki cara pandang yang baik dan yang wajib bagi semua pihak untuk memajukan pertanian. Sebab masalah pertanian adalah masalah perut dan pertahanan pangan menyangkut pertahanan negara,"

HPS ke 39 itu juga dijadiri Dirjen Holtikultura, Perwakikan Gubernur dan Wakil Gubernur se-Indonesia salah satunya Gubernur Kalimantan Utra, Jambi dan Sulawesi Tenggah, FAO, Ketua DPRD Sultra, Kapolda Sultra, Wali Kota dan Wakil Wlai Kota, bupati dan wakil bupati se-Suktra, Forkopimda, serat tamu undangan.

Untuk diketahui, setelah pembukaan HPS itu, dilaksanakan pemberian bantuan kepada petani di daerah itu, antara lain diberikan kartu BPJS Ketengakerjaan kepada para petani, bantuan bibit kakao, satu unit rumah prosesing dan peralatan pengola kakao, penyerahan benih buah-buahan dan sayur-sayuran dan juga akan diberikan asuransi pertanian.  

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024