Kendari (ANTARA) - Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Oktober 2019 deflasi tercatat sebesar 0,59 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 132,76. 

Kepala BPS Sultra, Muhammad Edy Mahmud di Kendari, Jumat mengatakan, secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, 39 kota tercatat deflasi dan 43 kota tercatat inflasi. 

Inflasi tertinggi tercatat di Manado (Provinsi Sulawesi Utara) 1,22 persen dengan IHK 136,49 dan inflasi terendah tercatat di Kota Pematang Siantar (Provinsi Sumatera Utara) 0,01 persen dengan IHK 140,89.

Menurut Edy Mahmud, deflasi yang terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 2,32 persen; kelompok
transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,31 persen; dan kelompok kesehatan 0,39 persen. 

Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan yaitu sandang 0,19 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,77 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,12 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,09 persen.

Ia mengatakan, adapun komoditas yang memberi sumbangan deflasi adalah ikan kembung/banyar/aso-aso, bayam, cakalang/sisik, angkutan udara, kankung, ikan rambe, bawang merah, teri, bandeng dan tomat sayur.

Sementara komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah uang  akademik/perguruan tinggi, cabai rawit, kacang panjang, besi beton, pepaya, blus, daun singkong, anggur, daun paku/pakis, dan mie kering.

  Suasana penyamapaina rilis yang disampaikan Kepala BPS Sultra, Muhammad Edy Mahmud di Kendari, Jumat (foto Antara/Azis Senong)
Edy Mahmud menambahkan, dari 11 kota di Pulau Sulawesi, enam kota tercatat deflasi dan lima kota tercatat inflasi. Deflasi terdalam tercatat di Kendari sebesar 0,59 persen dengan IHK 132,76 dan deflasi terendah di kota palopo (Sulawesi Selatan) sebesar 0,01 persen dengan IHK 136,35.
   
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024