Kendari (ANTARA) - Menjelang Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39 di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) sejumlah kebutuhan bumbu dapur di pasaran cenderung alami kenaikan dari biasanya.

"Selain pemintaan pasar meningkat jelang HPS terutama.sejumlah rumah makan, hotel dan restauran, juga faktor musim kemarau panjang yang menyebabkan daerah sentra terbatas produksinya,"  kata Ipul (35),  pedagang bumbu dapur di pasar Mandonga, Selasa.

Bahan dapur yang alami kenaikan diantaranya cabai, bawang, tomat, jahe hal ini disebabakan karena stok bahan yang masuk berkurang sementara permintaan menjelang HPS terus meningkat.

Untuk  cabai rawit jenis indofood, harganya melonjak tinggi hingga Rp90 ribu per kilogram dari yang sebelumnya hanya Rp70 ribu per kilogram. cabai rawit biasa naik dari harga Rp50 ribu menjadi Rp70 ribu perkilogram.

Sementara untuk cabai merah keriting masih stabil, Rp40 ribu perkilogram dan  cabai besar justru alami penurunan dari harga Rp50 ribu menjadi Rp35 ribu per kilogram.


"Sekarang sulit untuk mendapatkan stok cabai, karena jumlah pasokan yang masuk sangat terbatas dan kebanyakan diambil dari Sulawesi Selatan, " tambahnya.

Sementara itu untuk bahan dapur lainnya yang mengalami kenaikan yaitu jahe dari harga Rp25 ribu menjadi Rp.40 per kilogram, tomat dari harga Rp5.000  menjadi Rp8.000 per kilogram, bawang merah dari harga Rp25 ribu naik menjadi Rp30 ribu per kilogram, bawang putih naik dari Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram dan lada harganya turun dari Rp80 ribu menjadi Rp50 ribu per kilogram.

"Bulan ini beberapa bahan dapur yang naik harganya itu paling tinggi jahe, tomat, cabai dan bawang sementara untuk kemiri Rp50 ribu per kilogram dan ketumbar Rp35 ribu per kilogram, ini masih stabil" kata Wa Monisa pedangan setempat lainnya.
  (Foto/Azis Senong)

Sementata itu, Kabid perdagangan dalamnegeri Disperindag Sultra, Usman secara teepisah.menanggapai ada kecendrungan harga bumbu dapur itu.

Ia mengatakan, tidak perlu ditanggga secara mendalam, karena memang sudah kewajaran bila ada moment nasional seperti saat.

"Informasih itu memang benar adanya bila ada momen nasional  para pedangang juga memanfaatkan kesempatan seperti itu.
 

Pewarta : Iin Andyani dan Sucia Armadani
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024