Kendari (ANTARA) - Sebanyak 41 orang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara melakukan study of independent di Malaysia dan Singapura.

Keberangkatan para mahasiswa Fisip itu nantinya melakukan studi pada sejumlah universitas seperti ke Universitas Kebangsaan Malaysia, Universitas Malaya dan International Islamic University Malaysia dan Urban Development Autority of Singapore yang diberangkat pada tanggal 21 sampai dengan 26 Oktober 2019.

"Dari 41 mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional akan melakukan kegiatan dalam bentuk melakukan presentasi kegiatan, diskusi, talk show, diplomat course dan seat in," kata Ketua Kordinator Ilmu Hubungan Internasional Fisip UHO, La Ode Muhammad Syahartijan, di Kendari Senin.

Ia mengatakan, kegiatan independent study tersebut terintegrasi dengan program studi exchange dari Program Fisip UHO.

La Ode Syahartijan mengungkapkan, dari 41 mahasiswa tersebut akan ada dua orang mahasiswa yang menetap selama satu bulan di Malaysia untuk belajar di salah satu Universitas di Malaysia.

"Dan sebaliknya juga, diharapkan akan ada mahasiswa Malaysia yang datang belajar di Fisip UHO Kendari," ujarnya.

Dalam kegiatan study Independent tersebut, Dekan Fisip UHO La Tarifu telah memberikan tugas kepada tiga orang dosen untuk mendampingi mahasiswa yakni, ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Sumadi Dilla, Ketua Kordinator Ilmu Hubungan Internasional La Ode Muhammad Syahartijan, dan Dosen Ilmu Hubungan Internasional Dian Trianita Lestari.
  La Ode Muhammad Syahartijan (pakai jas) pada suatu acara di Kendari. (foto Antara/Azis senong)
"Sebenarnya, kegiatan study independent merupakan agenda tahunan dalam kurikulum mahasiswa Hubungan Internasional pada mata kuliah Study Independent dan tahun ini merupakan yang kedua kalinya di negara yang sama," katanya.

Hanya saja, lanjut dia, dalam tahun ini ada dua mahasiswa yang akan belajar selama satu bulan di luar negeri.



Ia mengharapkan agar mahasiswa tersebut dapat mengambil manfaat dan kegiatan tersebut sehingga terjadi transfer pengetahuan, pengalaman serta skill yang diadopsi oleh mahasiswa sehingga tidak terkesan keluar negeri hanya jalan-jalan.

Sebagai koordinator jurusan ilmu Hubungan internasional, pihaknya akan berkoordinasi dengan pimpinan fakultas untuk terus melakukan evaluasi dari kegiatan tersebut apakah ada dampak yang signifikan dalam menunjang kompetensi mahasiswa atau tidak.

Khusus di Singapora tahun ini akan memilih lokasi di Badan Pembangunan Nasional Singapura karena insituti ini mempunyai relevansi dalam mata kuliah di HI khususnya dalam percepatan 30 tahun ke depan pembangunan di Singapura.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024