Kendari (ANTARA) - Sebanyak 38 grup paduan suara yang dimotori ibu-ibu PKK se-provinsi Sulawesi Tenggara mengikuti lomba lagu mars Gerbarata dan lagu daerah yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan kebudayaan Sultra.
Plt Kadisdiknasbud Sultra Asrun Lio, di Kendari, Rabu mengatakan, lomba lagu mars Gerbarata yang rencannya dibuka Ketua Tim Penggerak PPK Sultra Ny Ariani Agista Ali Mazi itu berlangsung selama tiga hari (2-4 Oktober 2019) dengan memperebutkan piala bergilir ketua Tim Penggerak Provinsi Sultra.
Ia mengatakan, kegiatan lomba paduan suara yang mengangkat tema "Harmonisasi Dalam Keberagaman Budaya di Bumi Sultra" ini sebagai wujud kekompakan bagi istri-istri aparatur sipil negara (ASN), dan istri TNI-Polri bisa mensosialisasikan secara aktif visi dan misi pemerintah provinsi yang dikenal dengan akronim Garbarata atau Gerakan akselerasi pembangunan daratan dan lautan.
Disamping itu, bertujuan untuk menjalin silaturahim diantara ibu-ibu, agar lebih dekat dan saling mengetahui antara satu insantsi dengan OPD lainnya.
"Jadi lagu mars Garbarata ini wajib dibawakan oleh setiap grup, sedangkan kalau lagu daerah bebas memilih lagu dari daerah mana saja yang ada di Sultra, dengan jumlah peserta minimal 25 orang hingga 31 orang setiap grup," ujarnya.
Menurut Asrun, Dinas Pendidikan dan kebudayaan Sultra sebagai pihak yang dipandang mempunyai kewajiban untuk menumbuhkembangkan kebudayaan daerah, dan salah satu kegiatan melalui lomba seni paduan suara ini.
Sebab, pembangunan kebudayaan itu sangat bergantung pada peranan ibu-ibu, karena mereka adalah tempat awalnya pembinaan anak-anak sebelum terjun di lingkungan masyarakat.
"Hal itu juga sesuai dengan visi Gubernur dan Wakil Gubernur Ali Mazi-Lukman Abunawas yakni Sultra yang beriman dan berbudaya,” terangnya.
Dosen FKIP UHO itu menambahkan, selain paduan suara, kegiatan tersebut juga akan menampilkan seni tari yang tidak terlepas dari kegiatan pelestarian budaya sebagai warisan orang tua yang juga pendiri daerah dan bangsa Indonesia yang kita cintai.
Rangkaian lomba paduan suara yang dipusatkan di aula Diknasbud Sultra itu dibuka Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Hj Endang Abbas Aburaera mewakili ketua Tim Penggerak PKK Sultra.
Baca juga: Gubernur minta kader PKK jadi mitra pemerintah
Pameran kecil hasil kerajinan dari anak-anak sekolah luar biasa (SLB) dengan produk Batik Ciprat yang dihasilkan bagi anak Sekolah khusus Negeri I (SKhN) Kendari. Nampak salah seorang ibu guru pembina, Sri Muliati (jilbab hitam) saat memperlihatkan produk kepada salah seorang ibu. (foto Antara/Azis senong)
Dibagian lain kegiatan lomba paduan suara, juga dilakukan pameran seni rupa batik dari siswa-siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) Sekolah khusus negeri I Kendari (SKhN 1) Kendari dengan produk Batik Ciprat dengan salah seorang guru pembina ibu Sri Muliati.
Menurut Sri, kegiatan pembatikan oleh siswa SLB dilakukan dalam rangka untuk memberi pengetehuan dan keterampilan bagi anak-anak siswa yang memiliki kemampuan khusus saat kelak mereka sudah dewasa nanti.
"Soal baku baku pembuaatan batik ciprat ini, semuanya kami datangkan dari pulau Jawa (Solo), dengan berbagai jenis kain dan zat-zat pewarna yang sudah ada," ujarnya.
Baca juga: Wali Kota Baubau mengimbau kader PKK ikut mengawal pembangunan
Baca juga: Pemkot ajak PKK wujudkan Kendari Kota Layak Huni
Plt Kadisdiknasbud Sultra Asrun Lio, di Kendari, Rabu mengatakan, lomba lagu mars Gerbarata yang rencannya dibuka Ketua Tim Penggerak PPK Sultra Ny Ariani Agista Ali Mazi itu berlangsung selama tiga hari (2-4 Oktober 2019) dengan memperebutkan piala bergilir ketua Tim Penggerak Provinsi Sultra.
Ia mengatakan, kegiatan lomba paduan suara yang mengangkat tema "Harmonisasi Dalam Keberagaman Budaya di Bumi Sultra" ini sebagai wujud kekompakan bagi istri-istri aparatur sipil negara (ASN), dan istri TNI-Polri bisa mensosialisasikan secara aktif visi dan misi pemerintah provinsi yang dikenal dengan akronim Garbarata atau Gerakan akselerasi pembangunan daratan dan lautan.
Disamping itu, bertujuan untuk menjalin silaturahim diantara ibu-ibu, agar lebih dekat dan saling mengetahui antara satu insantsi dengan OPD lainnya.
"Jadi lagu mars Garbarata ini wajib dibawakan oleh setiap grup, sedangkan kalau lagu daerah bebas memilih lagu dari daerah mana saja yang ada di Sultra, dengan jumlah peserta minimal 25 orang hingga 31 orang setiap grup," ujarnya.
Menurut Asrun, Dinas Pendidikan dan kebudayaan Sultra sebagai pihak yang dipandang mempunyai kewajiban untuk menumbuhkembangkan kebudayaan daerah, dan salah satu kegiatan melalui lomba seni paduan suara ini.
Sebab, pembangunan kebudayaan itu sangat bergantung pada peranan ibu-ibu, karena mereka adalah tempat awalnya pembinaan anak-anak sebelum terjun di lingkungan masyarakat.
"Hal itu juga sesuai dengan visi Gubernur dan Wakil Gubernur Ali Mazi-Lukman Abunawas yakni Sultra yang beriman dan berbudaya,” terangnya.
Dosen FKIP UHO itu menambahkan, selain paduan suara, kegiatan tersebut juga akan menampilkan seni tari yang tidak terlepas dari kegiatan pelestarian budaya sebagai warisan orang tua yang juga pendiri daerah dan bangsa Indonesia yang kita cintai.
Rangkaian lomba paduan suara yang dipusatkan di aula Diknasbud Sultra itu dibuka Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Hj Endang Abbas Aburaera mewakili ketua Tim Penggerak PKK Sultra.
Baca juga: Gubernur minta kader PKK jadi mitra pemerintah
Dibagian lain kegiatan lomba paduan suara, juga dilakukan pameran seni rupa batik dari siswa-siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) Sekolah khusus negeri I Kendari (SKhN 1) Kendari dengan produk Batik Ciprat dengan salah seorang guru pembina ibu Sri Muliati.
Menurut Sri, kegiatan pembatikan oleh siswa SLB dilakukan dalam rangka untuk memberi pengetehuan dan keterampilan bagi anak-anak siswa yang memiliki kemampuan khusus saat kelak mereka sudah dewasa nanti.
"Soal baku baku pembuaatan batik ciprat ini, semuanya kami datangkan dari pulau Jawa (Solo), dengan berbagai jenis kain dan zat-zat pewarna yang sudah ada," ujarnya.
Baca juga: Wali Kota Baubau mengimbau kader PKK ikut mengawal pembangunan
Baca juga: Pemkot ajak PKK wujudkan Kendari Kota Layak Huni