Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan diperkirakan masih melanjutkan pelemahan pada akhir pekan lalu.

"Dalam transaksi hari ini rupiah masih akan melemah akibat data eksternal yang masih mendominasi, terutama di AS dan Inggris," kata PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.

Dari eksternal, perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China yang belum mencapai titik temu. Selain itu, ada juga isu pemakzulan Presiden AS Donald Trump yang dituduh melakukan penyalahgunaan wewenang sehingga parlemen AS menyusun penyelidikan mosi tidak percaya.

Dari Inggris panasnya suhu politik menjelang keputusan Brexit dikhawatirkan menghasilkan keputusan yang tidak optimal. Bila Inggris keluar zona Euro tanpa sebuah kesepakatan yang baik, berpeluang memicu resesi di zona Euro.

Baca juga: Gerakkan ekonomi, Konawe Utara perbanyak pasar rakyat

Ibrahim memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.165 hingga Rp14.200 per dolar AS.

Pada pukul 10.26 WIB rupiah bergerak stagnan alias sama dengan posisi penutupan akhir pekan lalu di level Rp14.173 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.174 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.197 per dolar AS.

Baca juga: Ali Mazi: pertumbuhan ekonomi Sultra cukup baik
Baca juga: Kadis Transnaker Sultra: UMKM adalah pahlawan ekonomi
 

Pewarta : Citro Atmoko
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024