Baubau (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mengimbau sopir dan pengguna jasa transportasi darat yang biasa merokok dalam perjalanan agar tidak membuang puntung rokok di pinggir jalan yang banyak ditumbuhi rumput kering akibat musim kemarau karena bisa menyebabkan kebakaran hutan.

"Sekarang ini hampir semua rumput yang ada di pinggir jalan kering dan mati karena musim kemarau sehingga mudah terbakar. Oleh karena itu, harapan kita agar berhati-hati membuang puntung rokok, sebab itu dapat memicu kebakaran," kata Kepala BPBD Baubau La Ode Muslimin Hibali, di Baubau, Sabtu (31/8).

Untuk menghindari musibah tersebut, menurut dia, diupayakan ada asbak disiapkan di dalam mobil atau memastikan ketika membuang puntung rokok sudah dalam keadaan tidak menyala.

"Kadang jalan yang dilintasi itu dipinggir jalan banyak semak-semak, makanya diharapkan untuk selalu waspada," pintanya.

Angkutan transportasi darat dari Kota Baubau ke daerah sekitar seperti Kabupaten Buton, Buton Selatan, dan Buton Utara, menurut dia, cukup banyak semak-semak yang tumbuh dipingir jalan. Sehingga bila tidak mewaspadai dapat memicu terjadinya kebakaran hutan.

"Di wilayah yang mudah terbakar jurusan Sorawolio. Rumput alang-alang cukup banyak dan mudah terbakar," katanya.

Selain itu, Muslimin juga meminta warga daerah itu mewaspadai penggunaan kompor gas dan kompor minyak tanah. Pastikan sebelum keluar rumah atau sebelum tidur sudah dalam keadaan padam.

"Termasuk yang bisa menimbulkan kebakaran dari arus pendek listrik. Untuk itu juga agar berhati-hati dalam menyambung kabel listrik utamanya kos-kosan," kata Muslimin yang juga Plt Kepala Disdukcapil Baubau ini.

Kemudian sektor transportasi laut, tambah dia, para pengguna jasa kapal laut untuk selalu waspada dalam bepergian. Apalagi menurut informasi BMKG bahwa ketinggian gelombang di beberapa perairan laut Indonesia ada yang mencapai 4 meter.

"Tapi kalau wilayah perairan Baubau gelombang sekitar 1,5 hingga 2 meter juga harus waspada. Kalau memang kondisi cuaca pada hari itu tidak memungkinkan untuk berangkat agar dapat menundanya," ujarnya.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024