Kendari (ANTARA) - Sebanyak 445 prajurit Yonif 725/Woroagi yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia-Papua New Guinea tiba kembali di Kendari usai bertugas selama sembilan bulan di Papua.

Panglima Kodam (Pangdam) XIV/Hasanuddin Mayor Jenderal TNI Surawahadi bersama Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi menerima upacara secara militer 445 dari 450 prajurit yang setiap harinya bertugas di kesatuan Yonif 725 Worogai di bawa Korem 143/Haluoleo Kendari.

Kepala Penerangan (Kapendrem) 143/Haluoleo Mayor Inf Sumarsono di Kendari, Selasa mengatakan, para prajurit TNI-AD tiba di pelabuhan Bungkutoko, Kendari, Sultra pada Senin (26/8) malam setelah menempuh perjalanan laut menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh selama enam hari.

"Pada Selasa siang ini, baru dilakukan upacara penyambutan digelar dengan Panglima Kodam XIV/Hsn, Mayor Jenderal TNI Surawahadi bersama Gubernur Sultra bertindak sebagai inspektur upacara.

Menurut Kapenrem usai upacara, Pangdam meneteskan air mata haru. Bagaimana tidak, dari total 450 prajuritnya yang berangkat, hanya 445 orang berhasil kembali pulang ke basis hingga saat ini. Sementara 5 orang lainnya masih dinyatakan hilang bersama 7 orang awak helikopter MI-17.

"Tak ada kata-kata. Saya di satu sisi betul-betul merasa bangga, tetapi di sisi lain masih ada anak buah saya yang belum bisa ditemukan. Tetapi ini kembali adalah kehendak Allah dan resiko dari tugas," kata Panglima sambil meneteskan air mata.

Namun, menurut jenderal bintang dua itu, hal ini merupakan resiko yang harus ditanggung oleh segenap prajurit TNI yang berada di medan tugas.

"Dari beberapa pengalaman yang lalu juga demikian. Inilah tuntutan tugas sebagai tentara, jiwa raga kita harus siap untuk negeri ini. Saya hormat sama anak-anak saya yang sampai saat ini juga belum kembali," imbuh Pangdam.

Baca juga: Pangdam I/BB serahkan penghargaan kepada prajurit berprestasi Gubernur Sultra Ali Mazi saat menyalami satu persatu anggota prajurit TNI-AD dari Yonif 725/Woroagi yang baru pulang dari tugas negara di daerah perbatasaan Papua. (foto AHumas Pemprov)
Pangdam Hasanuddin itu berharap, lima orang prajuritnya dari Kompi Senapan A Baubau itu segera dapat ditemukan.

"Mudah-mudahan kalau memang sudah kehendak Allah, jadi syuhada, Allah tempatkan di surga yang indah. Jika mereka masih hidup, nanti bisa bergabung lagi," ujar Pangdam.

Hingga saat ini, kata Pangdam Surawahadi, Mabes TNI dan Mabes AD terus berusaha mencari keduabelas prajurit TNI yang hilang itu, bahkan dengan menggunakan alat yang terbaru.

Di bagian lain, Gubernur Sultra Ali Mazi merasa bangga dan sekaligus terharu prajurit Yonif 725/Woroagi yang telah melaksanakan tugas negara dengan baik, meskipun di satu sisi ada yang tidak kembali bersama rekan lainnya karena dinyatakan hilang bersama beberapa awak helikopter saat itu.

Suasana upacara penerimaan prajurit 725 Woroagi yang sesaat turun dari KRI Banda Aceh, beberapa anggota keluarga nampak menangis dan tidak mampu menyembunyikan kesedihan rasa duka atas lima anggota TNI-AD itu yang tidak kembali bersama rekannya.

Baca juga: Aparat dan KKB baku tembak di pusat keramaian Papua
Baca juga: TNI resmi miliki pasukan elit baru yaitu Koopsus
Baca juga: TNI Polri mengupayakan kendalikan keamanan di Manokwari
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024