Laworo (ANTARA) - Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan  Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mendorong percepatan capaian program Kependudukan keluarga Berencana dan Pendiidkan Keluarga (KKBPK) di Kabupaten Muna Barat.

"Selain mendorong capaian program KKBPK, yang harus menjadi perhatian untuk ke depannya bahwa Data target Pro-PN harus diprioritaskan pengisian dan penginputannya seperti data BKR dan PIK-RM baik K/0 maupun R/I yang terdaftar dalam target Pro-PN yang diberikan oleh Kedeputian KSPK," kata kepala Bidang Adpin BKKBN Sultra, Agus Salim, saat membuka Orientasi Pengelolaan Pencatatan dan Pelaporan Program KKBPK yang dilakukan BKKBN Sultra, di Kantor Dinas Dalduk dan KB Muna Barat, Laworo, Kamis (22/8).

Dikatakan, yang masih menjadi salah satu kendala saat ini dalam pengisian dan penginputan data, yakni belum optimalnya peran petugas penghubung dan petugas lapangan dalam melakukan pengumpulan data dari jejaring dan jaringan faskes KB di berbagai tingkatan wilayah.

"Petugas Pencatatan dan Pelaporan yang ad di Faskes dan dilini lapangan masih banyak yang belum memahami cara pengisian formulir RR dengan benar, diperlukan Pelatihan yang menyeluruh dan pemahaman yang sama terhadap cara pengisian Formulir RR," katanya.

Sekretartis Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Muna Barat, Hj Supriastin, mengatakan, realisasi pencapaian jumlah peserta program Keluarga Berencana (KB) untuk tahun 2019 di Kabupaten Muna Barat, hingga Juli 2019 mencapai 99,75 persen dari target 1.128 akseptor.

"Pencapaian peserta KB baru di Muna Barat hampir mencapai 100 persen, yakni sudah mencapai 1.125 akseptor dari target 1.128 akseptor atau 99,75 persen," katanya.

Dikatakan, meskipun capaian peserta KB baru sudah tinggi namun penginputan data kelompok KB dan tri bina yang menjadi target proyek prioritas nasional (Pro PN) masih kurang.

"Melalui kegiatan hari ini, kami berharap bisa meningkatkan sumber daya manusia pengelola pencatatan dan pelaporan demi terselenggaranya pengelolaan data dan informasi yang terintegrasi," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024