Belitung,Babel (ANTARA) - Sebanyak 23 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Sulawesi Tenggara, mengunjungi lokasi Tambang Besar Batu Besi Unit Produksi Timah Primer (UPTP) milik PT Timah (Tbk) guna mempelajari proses penambangan timah di lokasi itu.
"Kami perkenalkan meliputi, sistem penambangan, domain, cadangan timah, pengenalan armada dan proses pengolahan," kata Kepala Bidang Penambangan, UPTP Batu Besi, Sigit di Damar, Rabu di Belitung.
Peserta SMN, BUMN untuk negeri ,kunjungi tambang besar batu besi (babel.antaranews.com/kasmono)i
Menurut dia, para peserta SMN 2019 juga diperkenalkan mengenai proses penambangan timah primer mulai dari proses eksplorasi dan eksploitasi terdiri dari penggalian, pengolahan, dan pengiriman biji timah menuju unit metalurgi di Muntok Bangka Barat.
"Dari proses pengolahan tersebut nanti akan menghasilkan timah pada kadar 70 persen. Nanti dibawa ke gudang cuci timah untuk proses peningkatan hingga kadar 90 persen kemudian dileburkan di metalurgi Muntok," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini luas UPTP Batu Besi adalah sekitar 600 hektare, berdasarkan hasil studi kelayakan cadangan timah di lokasi tersebut bisa mencapai 22 tahun ke depan.
Sedangkan metode penambangan yang digunakan di lokasi tersebut adalah metode Open Pit dengan didukung peralatan-peralatan mekanis.
"Kami melihat para pelajar SMN 2019 sangat antusias sehingga pembelajaran seperti ini harus sering dilakukan," ujarnya.
Sementara itu, ketua kelas peserta SMN 2019, Anisya Septia, mengaku sangat terkesan bisa melihat secara langsung proses penambangan biji timah di lokasi tersebut.
"Kami ucapkan terima kasih kepada PT Timah melalui UPTP Batu Besi yang telah memberikan kami kesempatan mengunjungi dan melihat proses secara langsung penambangan dan pengolahan biji timah," katanya.
"Kami perkenalkan meliputi, sistem penambangan, domain, cadangan timah, pengenalan armada dan proses pengolahan," kata Kepala Bidang Penambangan, UPTP Batu Besi, Sigit di Damar, Rabu di Belitung.
Menurut dia, para peserta SMN 2019 juga diperkenalkan mengenai proses penambangan timah primer mulai dari proses eksplorasi dan eksploitasi terdiri dari penggalian, pengolahan, dan pengiriman biji timah menuju unit metalurgi di Muntok Bangka Barat.
"Dari proses pengolahan tersebut nanti akan menghasilkan timah pada kadar 70 persen. Nanti dibawa ke gudang cuci timah untuk proses peningkatan hingga kadar 90 persen kemudian dileburkan di metalurgi Muntok," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini luas UPTP Batu Besi adalah sekitar 600 hektare, berdasarkan hasil studi kelayakan cadangan timah di lokasi tersebut bisa mencapai 22 tahun ke depan.
Sedangkan metode penambangan yang digunakan di lokasi tersebut adalah metode Open Pit dengan didukung peralatan-peralatan mekanis.
"Kami melihat para pelajar SMN 2019 sangat antusias sehingga pembelajaran seperti ini harus sering dilakukan," ujarnya.
Sementara itu, ketua kelas peserta SMN 2019, Anisya Septia, mengaku sangat terkesan bisa melihat secara langsung proses penambangan biji timah di lokasi tersebut.
"Kami ucapkan terima kasih kepada PT Timah melalui UPTP Batu Besi yang telah memberikan kami kesempatan mengunjungi dan melihat proses secara langsung penambangan dan pengolahan biji timah," katanya.