Baubau (ANTARA) - Stok blanko Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mulai menipis karena cukup banyak warga yang mengurus administrasi identitas kependudukan itu.

"Sekarang yang agak mendesak blanko KTP elektronik. Stoknya sudah mulai menipis sisa sekitar 100 keping lebih," ujar Plt Kepala Dinas Capilduk Baubau, La Ode Muslimin Hibali, di Baubau, Senin.

Kondisi tersebut, kata dia, sudah berlangsung sekitar sepekan. Pihaknya belum melakukan permintaan ke Pusat karena belum ada aparatur instansi tersebut yang berangkat ke Jakarta dalam rangka tugas sekaligus mengambil blanko itu.

"Dirjen Kependudukan tidak ingin ke Jakarta kalau hanya untuk mengurus blanko, terkecuali sangat mendesak. Makanya kalau tidak penting kita mendapat teguran dari Dirjen Kependudukan," katanya.

Ia mengatakan, blanko KTP-el yang diberikan pusat sebanyak 500 keping. "Memang sekarang ada pembatasan dari uPsat. Jadi walaupun misalnya kita minta 3.000 keping tapi akan diberikan 500," katanya.

Blanko yang diberikan dengan jumlah tersebut, menurut dia, bila dimaksimalkan rata-rata bisa mencapai sekitar 50 keping yang ke luar setiap hari.

"Sebenarnya (blanko) cepat habis, hanya kita barengi dengan surat keterangan (Suket)," kata Muslimin yang juga Kepala BPBD Baubau ini.

Menurut dia juga, pengurusan administrasi kependudukan di instansi tersebut kebanyakan pengurusan KTP yang disebabkan karena hilang.

"Jadi memang ada berapa daerah yang mengeluarkan Perda bagi mereka yang mengganti KTP dengan alasan hilang dikenakan sanksi administrasi. Karena mungkin mereka anggap tidak penting, sehingga begitu hilang mereka tinggal ganti apalagi gratis," katanya.

Sedangkan administrasi kependudukan lainnya yakni blanko kartu keluarga, akta kematian, akta kelahiran dan blanko akta perkawinan masih aman atau cukup.

"Kalau untuk kondisi blanko kartu keluarga (KK), akta kematian,akta kelahiran, dan akta perkawinan masih aman, masih ribuan lembar," ujarnya.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024