Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari, melalui Bidang Peternakan,  Dinas Pertanian Kota Kendari akan diterjunkan puluhan petugas untuk memeriksa kesehatan hewan kurban saat pemotongan guna memastikan hewan layak atau tidaknya untuk dikonsumsi.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Kendari, La Ode Yama di Kendari Sabtu mengatakan tim yang akan diterjunkan   merupakan gabungan beberapa instansi, seperti Dinas Pertanian dan Peternakan Kota, Dinas Ketahanan pangan dan Peternakan, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Karantina hewan.

"Kelayakan kurban yang dipotong secara fisik harus sehat, tidak cacat, diutamakan jantan dan umurnya minimal dua tahun dan tidak kurus," kata La Ode Yama.

Ia mengatakan petugas sangat menentukan bisa tidaknya hewan kurban disembelih, karena hewan kurban yang teridentifikasi sakit, rawan dengan penyakit seperti antrax dan cacing hati, berbahaya bagi tubuh manusia.

"Secara fisik hewan Kurban yang sehat bisa kita amati dari bulunya yang mengkilat, nafsu makan maupun minumnya normal, cuping hidungnya basah, lincah, feses normal, tidak kurus dan matanya jernih," ujarnya.

Sementara untuk pemeriksaan organ hewan kurban atau post mortem, akan dicek petugas saat dilakukan penyembelihan.

"Dalam pemeriksaan postmortem, petugas akan memeriksa daging, lidah dan hati. Ada beberapa penyakit yang diwaspadai, antara lain cacing hati, dan antrax," ujarnya

Dia berharap masyarakat dapat menikmati daging kurban yang ASUH (aman, sehat, utuh dan halal).

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024