Raha (ANTARA) - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Muna di Sulawesi Tenggara sedang merampungkan pembangunan 100 rumah untuk transmigran di Desa Raimuna, Kecamatan Maligano.
Menurut Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Muna Fajaruddin Wunanto di Raha, Rabu, selain menyiapkan rumah pemerintah kabupaten juga akan membangun fasilitas umum penunjang untuk warga peserta program transmigrasi yang akan menempati bagian timur wilayah Kabupaten Muna tersebut.
"Sarana umum yang dimaksud adalah gedung sekolah dasar, puskesmas, kantor UPTD, jalan lingkungan, air bersih, dan embung," kata Fajar.
Anggaran dana untuk pembangunan sarana penunjang daerah transmigrasi tersebut, menurut dia, nilainya Rp2,1 miliar lebih dengan perincian alokasi dana untuk pembangunan gedung sekolah dasar, puskesmas, kantor unit pelaksana teknis daerah, dan embung masing-masing Rp200 juta.
Selain itu, pemerintah daerah mengalokasikan anggaran dana Rp700 juta untuk pembangunan jalan lingkungan dan usaha tani dan Rp600 juta untuk pembangunan sarana penyediaan air bersih.
"Rencana penempatan warga transmigran itu akan diupayakan paling lambat Oktober 2019, sebab penyelesaian seluruh pembangunan fasilitas umum baru akan selesai pada bulan September ini," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa akan ada 50 keluarga warga lokal dan 50 keluarga asal Jawa Barat, Banten, dan Nusa Tenggara Barat yang akan menempati daerah transmigrasi di Desa Raimuna. Mereka akan mendapat bantuan jaminan hidup dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi pada awal masa transmigrasi.
Menurut Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Muna Fajaruddin Wunanto di Raha, Rabu, selain menyiapkan rumah pemerintah kabupaten juga akan membangun fasilitas umum penunjang untuk warga peserta program transmigrasi yang akan menempati bagian timur wilayah Kabupaten Muna tersebut.
"Sarana umum yang dimaksud adalah gedung sekolah dasar, puskesmas, kantor UPTD, jalan lingkungan, air bersih, dan embung," kata Fajar.
Anggaran dana untuk pembangunan sarana penunjang daerah transmigrasi tersebut, menurut dia, nilainya Rp2,1 miliar lebih dengan perincian alokasi dana untuk pembangunan gedung sekolah dasar, puskesmas, kantor unit pelaksana teknis daerah, dan embung masing-masing Rp200 juta.
Selain itu, pemerintah daerah mengalokasikan anggaran dana Rp700 juta untuk pembangunan jalan lingkungan dan usaha tani dan Rp600 juta untuk pembangunan sarana penyediaan air bersih.
"Rencana penempatan warga transmigran itu akan diupayakan paling lambat Oktober 2019, sebab penyelesaian seluruh pembangunan fasilitas umum baru akan selesai pada bulan September ini," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa akan ada 50 keluarga warga lokal dan 50 keluarga asal Jawa Barat, Banten, dan Nusa Tenggara Barat yang akan menempati daerah transmigrasi di Desa Raimuna. Mereka akan mendapat bantuan jaminan hidup dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi pada awal masa transmigrasi.