Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Sulawesi Tenggara pada bulan Maret 2019 adalah 302,58 ribu orang (11,24 persen), bertambah sebesar 0,73 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2018 yang berjumlah 301,85 ribu orang (11,32 persen).
Kepala BPS Sultra, Moh. Edy Mahmud di Kendari, Senin mengatakan, selama periode September 2018 hingga Maret 2019, penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang 1,04 ribu orang, sementara di daerah perkotaan bertambah 1,77 ribu orang.
"Selama periode September 2018-Maret 2019, persentase penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 0,08 poin, dari 11,32 persen menjadi 11,24 persen," ujaranya.
Ia mengatakan, pada bulan Maret 2019, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan 6,81 persen, turun 0,06 poin terhadap Sepetember 2018 (6,87 persen). Sementara di daerah perdesaan pada Maret 2019 persentase penduduk miskin sebesar 14,09 persen naik 0,02 poin terhadap September 2018 (14,07 persen).
Selama periode September 2018 - Maret 2019, garis kemiskinan naik sebesar 3,37 persen, yaitu dari Rp316.729 per kapita per bulan pada September 2018 menjadi Rp 327.402 per kapita per bulan pada Maret 2019.
Sedangkan pada periode September 2018 - Maret 2019, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di daerah perkotaan dan perdesaan bertambah.
"Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin di perkotaan dan perdesaan cenderung makin menjauhi garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin membesar," tuturnya.
Kepala BPS Sultra, Moh. Edy Mahmud di Kendari, Senin mengatakan, selama periode September 2018 hingga Maret 2019, penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang 1,04 ribu orang, sementara di daerah perkotaan bertambah 1,77 ribu orang.
"Selama periode September 2018-Maret 2019, persentase penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 0,08 poin, dari 11,32 persen menjadi 11,24 persen," ujaranya.
Ia mengatakan, pada bulan Maret 2019, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan 6,81 persen, turun 0,06 poin terhadap Sepetember 2018 (6,87 persen). Sementara di daerah perdesaan pada Maret 2019 persentase penduduk miskin sebesar 14,09 persen naik 0,02 poin terhadap September 2018 (14,07 persen).
Selama periode September 2018 - Maret 2019, garis kemiskinan naik sebesar 3,37 persen, yaitu dari Rp316.729 per kapita per bulan pada September 2018 menjadi Rp 327.402 per kapita per bulan pada Maret 2019.
Sedangkan pada periode September 2018 - Maret 2019, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di daerah perkotaan dan perdesaan bertambah.
"Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin di perkotaan dan perdesaan cenderung makin menjauhi garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin membesar," tuturnya.