Kendari (ANTARA) - Badan meteorologi, klimatologi dan geofisika (BMKG) menyatakan bahwa pada Kamis pukul 19:50:58 waktu Indonesia tengah telah terjadi gempa bumi tektonik berkekuatan 2,9 skala Richter di sebelah barat laut sebelah Barat Laut Kendari ibu kota Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rosa Amelia, mengatakan hasil analisa BMKG menunjukkan informasi gempabumi yang mengagetkan warga Kendari itu berkekuatan M=2,9 SR.
"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3.92 LS dan 122.57 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6.9 km Barat Laut Kendari, Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 5 km," katanya.
Menurut dia, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Kendari di Barat Laut Kendari.
"Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di Kendari II-III MMI," katanya.
Hingga saat ini kata dia, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 20.15 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempabumi susulan," ujarnya.
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rosa Amelia, mengatakan hasil analisa BMKG menunjukkan informasi gempabumi yang mengagetkan warga Kendari itu berkekuatan M=2,9 SR.
"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3.92 LS dan 122.57 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6.9 km Barat Laut Kendari, Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 5 km," katanya.
Menurut dia, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Kendari di Barat Laut Kendari.
"Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di Kendari II-III MMI," katanya.
Hingga saat ini kata dia, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 20.15 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempabumi susulan," ujarnya.
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.