Konawe (ANTARA) - Warga desa Andadowi, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara beramai-ramai memanfaatkan rakit sebagai alat penyeberangan kendaraan yang akan melintas di desa tersebut, baik roda dua dan roda empat.

Kepala desa Andadowi, Andika turut membantu masyakat yang akan melintas di daerah tersebut.

"Kami bersama Kepolisian, Babinsa dan masyrakat membantu masrakat untuk melewati jalur ini dengan menggunkaan pincara/rakit," Kata Andika, Selasa.

Andika juga mengatakan kondisi tersebut sudah berlangsung kurang lebih 24 jam dan saat ini merupakan puncak naiknya volume air.

Desa tersebut merupakan jalur menuju lokasi banjir di daerah Kabupaten Konawe Utara dan jalur menuju tambang Morosi, sehingga banyak pengendara yang harus melintasi jalur tersebut.

Baca juga: Banjir Rendam Enam Desa di Konawe Selatan

Terlihat banyak pengendara yang tersendat dan mengantre hingga berjam-jam akibat banjir luapan dari sungai Pohara, di desa Andadowi, Kecamatan Pohara, Kabupaten Konawe, Sultra.

Sehingga masyarakat di desa tersebut memanfaatkan rakit tradisional pincara yang terbuat dari papan yang disusun dan dibawah diletakkan gabus bulat untuk, membantu pengendara melewati kawasan banjir di desa itu dengan tarif Rp10 ribu untuk orang, Rp15 ribu untuk roda dua, dan 200 ribu untuk minibus, sementara untuk mobil double cabin seperti "Hilux dan truk bisa melintas di jalur itu.

Terlihat banyak kendaraan roda dua mengalami mati mesin dikarenakan air masuk ke dalam knalpot dan mengenai busi kendaraan.

Baca juga: Akibat banjir, Jalur menuju Konawe Utara tersendat

Baca juga: Pengungsi Korban Banjir Konawe Utara Capai 5.111 Jiwa

   

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024