Wanggudu (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), menyebutkan sebanyak 2.878 warga yang terdampak banjir sejak 2 Juni lalu di daerah itu mulai terserang berbagai macam penyakit.

Kepala Dinkes Konut, Nurjannah Efendi, dari Wanggudu, Selasa, mengatakan warga yang terserang penyakit rata-rata seperti diare, gatal-gatal, flu, demam, infeksi saluran pernapasan (ispa), dan sakit kepala.

"Warga yang mengalami keluhan sakit tersebut telah menjalani perawatan dan pengobatan melalui tim medis di masing-masing posko pelayanan kesehatan yang telah didirikan di lokasi pengungsian korban banjir," katanya.

Dikatakan, Posko Kesehatan telah didirikan dimasing-masing kecamatan yang terdampak banjir, sedangkan posko utama kesehatan di Rujab Bupati Konawe UTara.

"Untuk menangani para warga yang memiliki keluhan sakit tersebut, kami siapkan 220 orang tim medis dari 22 Puskesmas di Konawe Utara gabungan staf Dinkes Konawe Utara," ujarnya. 

Untuk warga atau pasien di daerah terisolir kata dia, maka dievakuasi terlebih dahulu menggunakan helikopter untuk di arahkan ke Posko Kesehatan terdekat atau posko kesehatan utama untuk mendapatkan perawatan.

BPBD Kabupaten Konawe Utara menyebutkan, warga yang mengungsi akibat banjir yang melanda daerah itu sejak 2 Juni 2019 sudah mencapai 4.585 orang atau 1.340 kepala keluarga (KK).

Titik lokasi banjir di daerah itu mencapai 13 desa yakni di Desa Tambakua, Langgiwo, Polora Indah, Sabandete, Mopute, Longeo, Tapuwatu, Walalindu, Alawanggudu, Puuwanggudu, Labungga, Laronanga dan Kelurahan Lino Moio.

Ke 13 desa tersebut berada di Kecamatan Langgikima, Asera, Oheo, Landawe, Wiwirano, dan Andowia. Banjir itu akibat hujan yang turun dengan intensitas tinggi sehingga 3 sungai meluap yakni Sungai Lalindu, Wadolo dan Wadambali.
  

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024