Wanggudu (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republikn Indonesia (BNPB RI) mengucurkan bantuan dana untuk penanganan korban banjir di Kabupaten Konawe Utara sebesar Rp500 juta.
Bupati Konawe Utara, Ruksamin, Senin, mengatakan selain bantuan dana tunai, pihak BNPB RI juga memperbantukan dua unit pesawat udara jenis pesawat cargo dan helikopter, kapal 12 unit dan 20 buah tenda pengungsi juga diperbantukan untuk mengevakuasi korban banjir dan juga penyaluran logistik.
"Bantuan tanggap bencana banjir ini sudah diserahkan langsung Kepala BNPB RI, Letnan Jenderal TNI, Doni Monardo kepada kami usai meninjau dan memantau langsung kondisi musibah banjir sejak 6 Juni," katanya.
Menurut Ruksamin, kepala BNPB RI sangat prihatin terhadap musibah banjir yang landa daerahnya itu yang menimbulkan banyak kerugian masyarakat.
"Beliau beserta jajarannya sudah melihat langsung keadaan masyarakat yang menjadi korban banjir. Rasa duka juga dirasakan sehingga baik bantuan fasilitas, tenaga dan materi langsung diturunkan kepada daerah ini," katanya.
Posisi armada udara yang dikontrak khusus BNPB RI kata Ruksamin, disiapkan di Bandara Haluoleo Kendari, akan digunakan untuk mengevakuasi korban yang berada di wilayah terisolir seperti, Kecamatan Asera, Oheo, Landawe, Langgikima dan Wiwirano.
"Yang kita fokuskan saat ini adalah menyelamatkan warga kita yang ada di daerah terisolir, sedangkan bantuan seperti makanan dan pakaian terus diserahkan secara bertahap," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe Utara, menyebutkan bahwa titik lokasi banjir di daerah itu terus meluas hingga saat ini mencapai 13 desa.
Dikatakan, 13 titik yang terendam banjir yakni di Desa Tambakua, Langgiwo, Polora Indah, Sabandete, Mopute, Longeo, Tapuwatu, Walalindu, Alawanggudu, Puuwanggudu, Labungga, Laronanga dan Kelurahan Lino Moio.
Ke 13 desa tersebut berada di Kecamatan Langgikima, Asera, Oheo, Landawe, Wiwirano, dan Andowia.
Banjir itu akibat hujan yang turun dengan intensitas tinggi sehingga 3 sungai meluap yakni Sungai Lalindu, Wadolo dan Wadambali.
Rumah yang rusak atau hanyut akibat terjangan banjir sebanyak 17 unit, kemudiam rumah terendam 851 unit dan 3 masjid juga ikut terendam.
Baca juga: Pengungsi banjir Konawe Utara mulai terserang diare
Baca juga: Antam Salurkan Bantuan Korban Banjir Konawe Utara
Selain itu, satu jembatan penghubung tak bisa diakses karena terendam banjir, termasuk 4 unit Sekolah Dasar (SD) dan 1 unit Sekolah Menengah Pertama tidak dapat diakses.
Baca juga: Banjir Konawe Utara, 4.089 warga mengungsi
Baca juga: Malam Takbiran, Bupati Konawe Utara Bagikan Bantuan Korban Banjir
Baca juga: Banjir Konawe Utara, 783 rumah terendam
Rp500 Juta, BNPB salurkan bantuan korban banjir Konawe Utara;
Bupati Konawe Utara, Ruksamin, Senin, mengatakan selain bantuan dana tunai, pihak BNPB RI juga memperbantukan dua unit pesawat udara jenis pesawat cargo dan helikopter, kapal 12 unit dan 20 buah tenda pengungsi juga diperbantukan untuk mengevakuasi korban banjir dan juga penyaluran logistik.
"Bantuan tanggap bencana banjir ini sudah diserahkan langsung Kepala BNPB RI, Letnan Jenderal TNI, Doni Monardo kepada kami usai meninjau dan memantau langsung kondisi musibah banjir sejak 6 Juni," katanya.
Menurut Ruksamin, kepala BNPB RI sangat prihatin terhadap musibah banjir yang landa daerahnya itu yang menimbulkan banyak kerugian masyarakat.
"Beliau beserta jajarannya sudah melihat langsung keadaan masyarakat yang menjadi korban banjir. Rasa duka juga dirasakan sehingga baik bantuan fasilitas, tenaga dan materi langsung diturunkan kepada daerah ini," katanya.
Posisi armada udara yang dikontrak khusus BNPB RI kata Ruksamin, disiapkan di Bandara Haluoleo Kendari, akan digunakan untuk mengevakuasi korban yang berada di wilayah terisolir seperti, Kecamatan Asera, Oheo, Landawe, Langgikima dan Wiwirano.
"Yang kita fokuskan saat ini adalah menyelamatkan warga kita yang ada di daerah terisolir, sedangkan bantuan seperti makanan dan pakaian terus diserahkan secara bertahap," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe Utara, menyebutkan bahwa titik lokasi banjir di daerah itu terus meluas hingga saat ini mencapai 13 desa.
Dikatakan, 13 titik yang terendam banjir yakni di Desa Tambakua, Langgiwo, Polora Indah, Sabandete, Mopute, Longeo, Tapuwatu, Walalindu, Alawanggudu, Puuwanggudu, Labungga, Laronanga dan Kelurahan Lino Moio.
Ke 13 desa tersebut berada di Kecamatan Langgikima, Asera, Oheo, Landawe, Wiwirano, dan Andowia.
Banjir itu akibat hujan yang turun dengan intensitas tinggi sehingga 3 sungai meluap yakni Sungai Lalindu, Wadolo dan Wadambali.
Rumah yang rusak atau hanyut akibat terjangan banjir sebanyak 17 unit, kemudiam rumah terendam 851 unit dan 3 masjid juga ikut terendam.
Baca juga: Pengungsi banjir Konawe Utara mulai terserang diare
Baca juga: Antam Salurkan Bantuan Korban Banjir Konawe Utara
Selain itu, satu jembatan penghubung tak bisa diakses karena terendam banjir, termasuk 4 unit Sekolah Dasar (SD) dan 1 unit Sekolah Menengah Pertama tidak dapat diakses.
Baca juga: Banjir Konawe Utara, 4.089 warga mengungsi
Baca juga: Malam Takbiran, Bupati Konawe Utara Bagikan Bantuan Korban Banjir
Baca juga: Banjir Konawe Utara, 783 rumah terendam
Rp500 Juta, BNPB salurkan bantuan korban banjir Konawe Utara;