Baubau (ANTARA) - Perayaan malam takbiran Idul Fitri 1440 Hijriah di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, diwarnai dengan bunyi kembang api dan petasan oleh warga hampir disetiap sudut wilayah setempat, Selasa malam,(4/6).
Suasana langit didaerah itu tampak indah dihiasi dengan warna warni kembang api yang meluncur tinggi ke angkasa.
Seperti di Kelurahan Waruruma Kecamatan Kokalukuna, warga yang membunyikan kembang api seakan meluapkan kegembiraan menyambut Lebaran 2019.
Tidak hanya kalangan anak-anak, orang dewasa pun tak mau ketinggalan membunyikan kembang api tersebut. Suara yang menggelegar menandakan seakan hadirnya kebahagiaan setelah sebulan berpuasa.
Begitu pula di Kelurahan Kampeonaho Kecamatan Bungi, warna-warni kembang api juga menghiasi awang-awang. Bahkan letupannya diringi dengan suara takbir yang menggema disetiap masjid.
Sama halnya di Kelurahan Bukit Wolio Indah Kecamatan Wolio, suasana kembang api tak ketinggalan. Bunyinya mulai dari yang kecil hingga yang dahsyat membahana.
Pemantauan Antara, sebelumnya juga beberapa hari jelang akhir Ramadhan 1440 Hijriah pedagang kembang api dadakan menjamur hampir disetiap titik jalan starategis daerah itu.
Salah seorang pedagang, Aco mengatakan usaha berdagang kembang api atau petasan yang dilakukan dapat memberikan keuntungan yang lumayan walaupun hanya musiman saja.
"Kalau jenisnya macam-macam, ada yang suaranya keras dan ada juga yang lumayan lantang. Jadi tergantung dari harganya," katanya, seraya menunjukan jenis kembang api yang hanya lima kali bunyi saja.
Dia mengatakan, petasan yang dijajakannya diperoleh dari rekannya dengan harga yang agak murah, sehingga bila dijual bisa mendapatkan untung meskipun tidak terlalu besar.
"Untungnya lumayan untuk tambahan jajan buat anak-anak, apalagi ini kan anak-anak libur sekolah," katanya.
Suasana langit didaerah itu tampak indah dihiasi dengan warna warni kembang api yang meluncur tinggi ke angkasa.
Seperti di Kelurahan Waruruma Kecamatan Kokalukuna, warga yang membunyikan kembang api seakan meluapkan kegembiraan menyambut Lebaran 2019.
Tidak hanya kalangan anak-anak, orang dewasa pun tak mau ketinggalan membunyikan kembang api tersebut. Suara yang menggelegar menandakan seakan hadirnya kebahagiaan setelah sebulan berpuasa.
Begitu pula di Kelurahan Kampeonaho Kecamatan Bungi, warna-warni kembang api juga menghiasi awang-awang. Bahkan letupannya diringi dengan suara takbir yang menggema disetiap masjid.
Sama halnya di Kelurahan Bukit Wolio Indah Kecamatan Wolio, suasana kembang api tak ketinggalan. Bunyinya mulai dari yang kecil hingga yang dahsyat membahana.
Pemantauan Antara, sebelumnya juga beberapa hari jelang akhir Ramadhan 1440 Hijriah pedagang kembang api dadakan menjamur hampir disetiap titik jalan starategis daerah itu.
Salah seorang pedagang, Aco mengatakan usaha berdagang kembang api atau petasan yang dilakukan dapat memberikan keuntungan yang lumayan walaupun hanya musiman saja.
"Kalau jenisnya macam-macam, ada yang suaranya keras dan ada juga yang lumayan lantang. Jadi tergantung dari harganya," katanya, seraya menunjukan jenis kembang api yang hanya lima kali bunyi saja.
Dia mengatakan, petasan yang dijajakannya diperoleh dari rekannya dengan harga yang agak murah, sehingga bila dijual bisa mendapatkan untung meskipun tidak terlalu besar.
"Untungnya lumayan untuk tambahan jajan buat anak-anak, apalagi ini kan anak-anak libur sekolah," katanya.