Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari, Sulawesi Tenggara, mengeluarkan rilis terkait dengan peringatan dini tentang tinggi gelombang yang diperkirakan mencapai 2,5 meter atau lebih di sejumlah perairan Sultra dan luar wilayah itu.

Petugas Observasi Kemaritiman dan Geofiksi Kendari Adi Istiyono di Kendari, Rabu, mengungkapkan peringatan terkini mengenai tinggi gelombang pada hari ini hingga Kamis (30/5) dengan tinggi antara 1,25-2,5 meter terjadi di perairan wilayah Baubau dan Wakatobi.

"Perairan laut lainnya yang gelombangnya melebih 2,5 meter juga di laut Menui-Kendari, Laut Banda timur Sultra, Teluk Tolo, Banggai, dan Kepulauan Sula di Sulawesi Tengah," ujarnya.

Ia mengingatkan pengguna jasa angkutan laut untuk selalu memperhatikan risiko gelombang tinggi itu demi keselamatan penumpang saat melakukan pelayaran.

"Terutama kapal atau perahu nelayan sangat rentang, apalagi kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Begitu juga dengan kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter," ujarnya.

Bagi kapal feri dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter dan kapal ukuran besar, seperti kargo atau kapal pesiar, kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.

"Kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata dia.

Ia mengatakan BMKG saat ini juga menyematkan fitur terkait dengan informasi cuaca saat mudik melewati jalur darat guna membantu pemudik untuk mengecek kondisi cuaca terkini.

Beberapa hari ini, katanya, wilayah Sultra diguyur hujan.

Berdasrkan analisis dinamika atmosfer pada 26 Mei lalu, terpantau adanya pola pertemuan angin (konvegensi) dan belokan di wilayah Sultra. Hal itu, menyebabkan massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Sultra dengan kelembaban pada lapisan 700 mb- hingga ke permukaan berkisar 70-90 persen.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024